Pedoman Teknis Membuat Media Tanam Pot ‘Bermutu Tinggi’

Telah diperbarui Desember 2020.

Anda suka menanam buah dalam pot?

Tahukah anda, masa depan mereka sangat ditentukan oleh media tanam yang anda pakai.

Kesalahan membuat media tanam pot, akan berdampak buruk pada pertumbuhan tanaman dalam jangka panjang.

Bahkan tidak jarang, efeknya langsung terlihat hanya hitungan hari atau minggu pasca tanam, seperti daun mendadak layu, kering, rontok, hingga berujung kematian.

Saya yakin anda tidak ingin mengalaminya.

Artikel ini akan membimbing anda cara membuat media tanam pot bermutu tinggi yang belum banyak diketahui penghobi manapun.

Sebab, di sini saya menerapkan kaedah-kaedah penting yang diadopsi dari teknologi pertanian modern yang saya kumpulkan dari banyak referensi ilmiah lokal hingga internasional, kemudian saya adaptasikan agar bisa diterapkan untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot).

Anda tidak perlu bersusah payah melakukan itu, karena saya telah merangkum semuanya untuk anda, GRATIS. 😀

Sudah siap untuk belajar ilmu baru?

Mari kita mulai!

1. Kriteria Media Tanam Pot Bermutu Tinggi

Ada banyak sekali versi media tanam yang dibagikan oleh kawan-kawan penghobi di luar sana.

Saking banyaknya, mungkin membuat anda bingung versi mana yang benar dan cocok untuk anda.

Sekarang, hilangkan kebingungan anda!

Karena ada parameter yang bisa anda gunakan untuk mengukur apakah suatu media tanam memiliki mutu yang baik atau buruk.

Media tanam yang BERKUALITAS SUPER harus memenuhi 6 kriteria berikut:

  1. Bertesktur gembur, remah dan porous
  2. Kaya kandungan bahan organik dan unsur hara
  3. pH tanah cenderung netral atau kisaran level 6-7
  4. Didominasi organisme tanah bermanfaat dan minim organisme merugikan (patogen)
  5. Mampu menyimpan air dalam jumlah sedang, tidak kurang atau berlebihan
  6. Dalam jangka panjang, tekstur tanah tidak mudah memadat dan mengeras

Apapun alasannya, hindari menggunakan media tanam yang tidak memenuhi salah satu dari enam kriteria di atas. Karena mereka semua saling mendukung dan mempengaruhi.

Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka akan ada kriteria lain yang terpengaruh dan ikut hilang.

Contohnya begini:

Apabila media tanam anda didominasi oleh organisme patogen dan minim organisme bermafaat, maka bahan organik yang terkandung di dalam media tanam tersebut bukannya menguntungkan dan menyuburkan tanaman, justru akan menjadi sumber tumbuh-kembangnya hama & penyakit tanaman.

Itulah mengapa banyak penghobi yang mengeluhkan media tanam mereka menjadi sarang semut, rayap, uret/embug, nematoda, tungau/kutu akar, siput, jamur dan seterusnya.

Contoh berikutnya:

Apabila pH media tanam tidak netral, maka kandungan nutrisi atau unsur hara dalam tanah akan diikat oleh unsur kimiawi tanah tertentu.

Sehingga, unsur hara di dalam media tanam akan sulit diserap oleh tanaman, sekalipun jumlah unsur hara di sana sangat berlimpah.

Pengaruh pH Tanah Terhadap Kandungan Unsur Hara Dalam Tanah
(Tabel: Pengaruh pH tanah terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah. Sumber: University of California)

Dengan kata lain, tanaman tidak bisa makan.

Jika kondisi tersebut berlangsung lama, pohon bisa mati kelaparan.

Di samping itu, pH tanah yang tidak netral juga akan membunuh sebagian besar organisme tanah bermanfaat, baik dari golongan bakteri, cendawan, hingga cacing.

Pengaruh pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Tanah
(Gambar: Pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan mikroorganisme tanah. Sumber: Washington State University)

Mudah-mudahan, dua contoh di atas sudah cukup untuk membuat anda semakin paham.

Nah, di Google, Facebook hingga Youtube, banyak referensi cara membuat media tanam pot dengan beragam versi. Sayangnya, sebagian besar mereka tidak didasarkan pada kaedah-kaedah yang tepat.

Alhasil, akan timbul banyak masalah yang tidak diharapkan di kemudian hari seperti:

  • Pohon mudah diserang hama & penyakit
  • Pertumbuhan pohon lambat bahkan kerdil
  • Sulit berbuah, atau meskipun bisa berbuah tetapi buah mudah rontok dan kualitasnya pun rendah
  • Pada kasus yang parah, pohon mengalami kematian

Baik, setelah memahami apa saja kriteria media tanam pot berkualitas, sekarang kita masuk ke bagian teknis pembuatannya.

2. Empat Langkah Mudah Membuat Media Tanam Pot Berkualitas Super

Media Tumbuh Tabulampot

Langkah 1: Menentukan Komposisi Media Tanam

Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mempertimbangkan komposisi bahan baku media tanam yang ingin anda gunakan.

Bahan baku yang umum dipakai untuk campuran media tanam pot adalah tanah, pasir, sekam padi, arang sekam/sekam bakar, cocopeat, kompos, pupuk kandang, hingga media tanam kemasan siap pakai yang banyak dijual di lapak-lapak bibit tanaman.

Manakah yang terbaik?

Yang terbaik adalah yang paling mudah anda dapatkan.

Tidak ada yang sempurna, masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Selama bahan-bahan tersebut bisa mendukung tercapainya kriteria atau kaedah dasar yang kita bahas di awal, maka tidak ada alasan untuk tidak menggunakannya.

Jadi, jangan terlalu kaku dalam masalah ini.

Pilihlah bahan yang paling mudah anda dapatkan! Itu saja poinnya.

Supaya mudah dipahami, saya membagi komposisi media tanam pot menjadi 3 kelompok:

  1. Menggunakan tanah berat
  2. Menggunakan tanah ringan
  3. Menggunakan media tanam kemasan siap pakai

Alasan saya membuat pembagian di atas karena masing-masing kelompok memerlukan komposisi bahan baku yang berbeda.

Mari kita bahas satu per satu.

a. Menggunakan tanah berat

Tanah berat adalah tipe tanah yang strukturnya didominasi kandungan liat dan sangat sedikit pasir maupun debu.

Contohnya: tanah merah, tanah lempung, tanah liat, dst.

Ciri-ciri tanah berat yaitu jika kondisi kering teksturnya menjadi padat dan keras, serta tidak menghasilkan banyak debu saat tertiup angin. Sedangkan dalam kondisi basah, tanah sangat lengket ketika diinjak.

Ciri lainnya adalah tanah berat biasanya memiliki warna yang lebih terang, akibat minimnya bahan organik yang dikandungnya.

Nah, jika anda menggunakan tanah jenis ini, maka diperlukan penambahan bahan lain untuk memperbaiki teksturnya yang padat dan keras menjadi lebih gembur, remah dan porous.

Pilihan komposisi yang bisa anda gunakan:

  1. Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang + arang sekam (1:1:1:1)
  2. Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang + sekam padi (1:1:1:1)
  3. Tanah berat + pasir + kompos/pupuk kandang (1:1:1)

Dari ketiga pilihan di atas, komposisi No.1 adalah yang terbaik.

Keterangan (1:1:1:1) dan (1:1:1) di atas maksudnya adalah jumlah perbandingan antar bahan.

Misalnya anda menggunakan komposisi No.3, maka perbandingannya adalah 1 ember tanah berat, 1 ember pasir, 1 ember kompos. Penggunaan ember sebagai alat takar juga hanyalah contoh saja. Anda bisa gunakan alat takar lain seperti karung, sekop, kaleng atau lainnya.

Arang sekam / sekam bakar
(Gambar: Arang sekam / sekam bakar)

Catatan PENTING:

Pasir yang saya maksud adalah pasir yang masih kasar, bukan yang sudah diayak. Anda bisa gunakan pasir bangunan, pasir sungai, atau bisa juga mengeruk lapisan pasir yang biasanya tersebar di pinggiran jalan, parit, pekarangan rumah dan semisalnya.

Pupuk kompos bisa anda beli di toko tanaman hias terdekat. Pilihlah kompos yang menggunakan kemasan pabrik/profesional.

Contohnya seperti ini:

Pupuk Kompos
(Gambar: Contoh pupuk kompos berkualitas)

Setidaknya, hal tersebut bisa dijadikan parameter apakah suatu produk kompos memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.

Namun jika anda menggunakan pupuk kandang, maka pupuk kandang harus difermentasi sempurna terlebih dahulu hingga tekstur, warna dan aroma pupuk telah berubah mirip seperti tanah.

Cara fermentasinya bisa anda cari di Google atau Youtube.

Pupuk kandang yang sudah difermentasi
(Gambar: Contoh pupuk kandang yang telah difermentasi sempurna)

Penggunaan pupuk kandang yang belum difermentasi sempurna akan menimbulkan masalah panjang di kemudian hari.

Sebab, pupuk kandang segar umumnya mengandung banyak bibit hama & penyakit, serta masih mengeluarkan gas metana atau unsur-unsur lainnya yang berbahaya bagi tanaman.

Apabila menggunakan sekam padi, pilihlah sekam yang sudah berwarna gelap dan lapuk/mudah hancur.

b. Menggunakan tanah ringan

Tanah ringan adalah tipe tanah yang strukturnya didominasi kandungan pasir dan debu dengan sedikit liat.

Contohnya: tanah hitam, tanah lempung berpasir, tanah lembang, dst.

Ciri-cirinya yaitu dalam kondisi kering maupun basah, tekstur tanah tetap remah, gembur dan porous, serta tidak lengket ketika diinjak. Pada kondisi kering, tanah mudah mengeluarkan banyak debu saat tertiup angin.

Ciri lainnya, tanah ringan memiliki warna yang cenderung gelap, mulai dari coklat gelap hingga hitam, akibat tingginya bahan organik yang dikandungnya.

Pilihan komposisi yang bisa anda gunakan:

  1. Tanah ringan + kompos/pupuk kandang + arang sekam (1:1:1)
  2. Tanah ringan + kompos/pupuk kandang + sekam padi (1:1:1)
  3. Tanah ringan + kompos/pupuk kandang (1:1)

Sama seperti sebelumnya, komposisi No.1 adalah yang terbaik.

c. Menggunakan media tanam kemasan siap pakai

Media tanam siap pakai adalah produk media tanam kemasan yang banyak dijual di toko bibit tanaman.

Dikatakan siap pakai karena media tanam ini telah memiliki campuran aneka jenis bahan (kompos, pupuk kandang, tanah merah, cocopeat, sekam bakar, dsb) dan dikemas dalam karung atau kemasan plastik.

Sama halnya produk kompos, belilah media tanam siap pakai yang dikemas secara profesional seperti contoh berikut:

Media tanam kemasan siap pakai
(Gambar: Contoh media tanam siap pakai berkualitas)

Namun perlu anda ketahui, bahwa media tanam kemasan sejatinya BELUM SIAP PAKAI.

Sebab, di dalamnya belum mengandung pasir atau arang sekam dalam jumlah yang cukup, sehingga porousitasnya masih sangat buruk.

Oleh karena itu, anda perlu menambahkan campuran berikut:

  1. Media tanam kemasan + pasir + arang sekam (3:1:1)
  2. Media tanam kemasan + arang sekam (1:1)
  3. Media tanam kemasan + pasir (2:1)

Komposisi No.1 yang terbaik.

Setelah anda menentukan dan menyiapkan komposisi utama media tanam, selanjutnya adalah melakukan sterilisasi bahan supaya bebas dari bibit hama & penyakit tanaman.

Langkah 2: Sterilisasi Tanah

Bagi anda yang ingin membuat media tanam dengan komposisi tanah (baik tanah berat maupun ringan), maka tanah yang anda gunakan tersebut harus disterilkan.

Mengapa?

Karena dalam setiap 1 sendok teh tanah mengandung jutaan mikroorganisme (bakteri, cendawan, protozoa, dst) yang kita tidak pernah tahu apakah didominasi oleh mikroorganisme bermanfaat atau merugikan/patogen…

…kecuali anda mengeceknya ke laboratorium.

Organisme Tanah
(Ilustrasi: Ada jutaan mikroorganisme dalam 1 sendok teh tanah)

Oleh sebab itu, sterilisasi adalah solusi yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Proses sterilisasi akan membunuh seluruh mikroorganisme apapun, baik yang bermanfaat maupun yang merugikan di dalam tanah.

Semua dimusnahkan tak tersisa.

Setelah tanah disterilkan, kita perlu memasukkan kembali mikroorganisme bermanfaat ke dalamnya menggunakan kompos atau pupuk kandang.

Karena kompos dan pupuk kandang adalah bahan organik yang sangat kaya akan kandungan mikoorganisme bermanfaat.

Namun untuk pupuk kandang, hal tersebut akan tercapai apabila telah dilakukan fermentasi sempurna seperti yang sudah saya bahas sebelumnya.

Jadi, bagaimana cara sterilisasi tanah?

Ada berbagai metode sterilisasi tanah yang diterapkan di seluruh dunia. Namun di sini, saya hanya share 2 metode yang menurut saya paling murah dan mudah untuk berkebun skala hobi atau pekarangan rumah.

Kedua metode tersebut adalah:

  1. Solarisasi tanah (Soil Solarization)
  2. Penyiraman dengan air panas (Hot Water Soil Sterilization)

Meskipun teknisnya berbeda, namun kedua metode ini memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu meningkatkan suhu tanah di atas 60°C.

Pada suhu tersebut, hampir semua organisme tanah jenis apapun akan mati.

Soil Temperature Sterilization Table
(Tabel: Soil Temperature Sterilization Table)

Berikut adalah petunjuk teknis cara menerapkan kedua metode sterilisasi tanah di atas.

a. Metode Solarisasi Tanah

Seperti namanya, Solarisasi Tanah atau Soil Solarization adalah metode sterilisasi tanah yang memanfaatkan panas matahari untuk menaikkan suhu tanah mencapai temperatur yang diinginkan.

Solarisasi Tanah
(Gambar: Publikasi tahun 2008 tentang solarisasi tanah)

Metode ini sangat ideal untuk anda yang ingin membuat media tanam dalam jumlah banyak.

Alat yang perlu anda siapkan hanyalah plastik transparan jenis PE (Polietilena/Polyethylene). Anda bisa membelinya di toko bangunan. Bilang saja ke penjualnya; “Beli plastik cor transparan”, mereka pasti paham.

Di daerah saya harganya kisaran Rp7.500/meter. Belilah sepanjang 3-5 meter. Nantinya, plastik harus dibelah supaya lebarnya menjadi 2 meter.

Petunjuk teknis solarisasi tanah:

#1 – Sebarkan tanah dengan ketebalan maksimal 5 cm, tidak boleh lebih, karena semakin tebal lapisan, maka semakin sulit mencapai suhu di atas 60°C.

#2 – Siram seluruh tanah dengan air sebasah-basahnya. Fungsi air di sini untuk memudahkan energi panas matahari merambat ke seluruh bagian tanah hingga lapisan terbawah. Sebab, air memiliki sifat konduksi (menghantar panas).

#3 – Tutupi tanah dengan plastik transparan dan letakkan batu, bata, kayu atau semisalnya di pinggiran plastik sebagai pemberat supaya posisi plastik tidak bergeser dan aman dari hempasan angin.

Cara Solarisasi Tanah
(Gambar: Contoh solarisasi tanah yang saya lakukan)

#4 – Biarkan selama 1-2 hari. Namun jika cuaca ternyata mendung atau hujan, maka durasinya harus diperpanjang sampai mendapatkan cuaca yang benar-benar panas.

#5 – Selesai! Tanah siap digunakan.

Jika anda penasaran seperti apa suhu tanah selama proses solarisasi berlangsung, silahkan pegang permukaan tanah di dalam plastik ketika matahari sedang sangat terik!

Mungkin anda bertanya; “Apa fungsi plastik transparan? Mengapa tanah tidak dijemur begitu saja tanpa penutup plastik?”

Plastik transparan harus digunakan karena berfungsi untuk menahan dan mengisolasi energi panas matahari yang masuk ke dalam plastik sehingga energi panas tersebut dapat merambat ke dalam tanah dalam waktu lama.

Sebaliknya, apabila tidak menggunakan plastik, maka energi panas matahari sangat mudah terlepas ke udara, lebih-lebih jika kecepatan angin di lokasi penjemuran cukup tinggi. Hal tersebut menyebabkan energi panas sulit merambat ke dalam tanah.

Silahkan anda coba!

Jemurlah tanah yang telah dibasahi air selama beberapa jam di siang hari seperti metode di atas namun tanpa menggunakan plastik.

Setelah itu genggamlah tanah hingga lapisan terbawah. Saya yakin anda akan dapati suhu tanah tersebut hanya kisaran 30°C bahkan kurang.

b. Metode Penyiraman Dengan Air Panas

Metode ini paling cepat dibandingkan metode pertama. Namun, hanya ideal untuk mensterilkan tanah atau media tanam dalam jumlah sedikit.

Kecuali jika anda siap merebus air sebanyak puluhan hingga ratusan liter, maka silahkan saja mensterilkan media tanam dalam jumlah banyak. 😀

Sterilisasi Tanah Menggunakan Air Panas
(Gambar: Publikasi tentang sterilisasi tanah menggunakan air panas)

Pada metode solarisasi, proses sterilisasi memakan waktu 1-2 hari. Sedangkan pada metode ini, hanya perlu waktu kurang dari 1 jam saja (tidak termasuk durasi waktu saat merebus air).

Yang perlu anda siapkan adalah air panas dengan suhu sekitar 90°C.

Caranya adalah dengan merebus air hingga mendidih, kemudian setelah mendidih, air didiamkan/diangin-anginkan selama beberapa menit untuk menurunkan suhu air dari 100°C menjadi 90°C.

Mengapa tidak boleh menggunakan air mendidih atau 100°C?

Alasan karena pada suhu tersebut air dapat merusak kandungan C-Organik atau bahan organik tanah. Padahal kita tahu, bahan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang kesuburan tanah.

Petunjuk teknis sterilisasi tanah menggunakan air panas:

#1 – Sebarkan tanah hingga ketebalan maksimal 5 cm.

#2 – Siram tanah dengan air biasa sebasah-basahnya.

#3 – Angin-anginkan tanah selama beberapa waktu sampai air berlebih mengalir keluar dari tanah.

#4 – Terakhir, siram tanah dengan air panas hingga sebasah-basahnya.

#5 – Selesai! Tanah siap anda gunakan.

Saran saya, anda merebus airnya dilakukan bersamaan dengan langkah #3. Jadi, sambil menunggu media tanamnya diangin-anginkan, anda barengi dengan merebus air.

Sedangkan untuk mengetahui berapa banyak air panas yang diperlukan, anda bisa gunakan patokan jumlah air yang anda habiskan saat melaksanakan langkah #2.

Jadi, salah satu tujuan menyiram media tanam dengan air biasa terlebih dahulu seperti pada langkah #2 adalah untuk mengukur jumlah air panas yang diperlukan.

Di samping itu, tujuan lainnya adalah untuk melembabkan tanah supaya suhu panas bisa dengan mudah merambat ke seluruh bagian media tanam.

TAMBAHAN: Sterilisasi Sekam Padi

Jika anda ingin menggunakan sekam padi sebagai campuran media tanam, saya sarankan sekam padi juga ikut disterilkan bersamaan dengan sterilisasi tanah.

Caranya, tanah dan sekam padi dicampur dengan perbandingan 1:1, kemudian disterilkan.

Setelah disterilkan, selanjutnya anda tinggal menambahkan bahan lain dengan takaran yang sama.

Contohnya begini:

Misal anda menggunakan komposisi: tanah ringan + kompos + sekam padi (1:1:1).

Artinya, setiap 2 ember campuran tanah dan sekam padi yang telah disterilkan tadi perlu ditambah kompos sebanyak 1 ember. Dengan begitu, didapatlah campuran bahan tanah + sekam padi + kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Mengapa sekam padi perlu disterilkan?

Pengalaman saya pribadi, sekam padi sering menjadi sarang tungau/kutu akar atau jenis kutu lainnya dan ditumbuhi berbagai macam jamur yang tidak jelas apakah aman bagi tanaman atau justru merugikan.

Maka, sterilisasi diperlukan untuk memusnahkan itu semua.

Langkah 3: Menambahkan Kapur Dolomit (Bila Perlu)

Di awal, saya telah menjelaskan betapa pentingnya pH tanah terhadap kualitas tanah. Sebagus apapun media tanam anda, akan sia-sia jika pH-nya tidak netral atau kisaran level 6-7.

Umumnya, tanah di Indonesia memiliki level pH yang asam atau kurang dari level 6.

Begitu juga dengan media tanam kemasan siap pakai dan pupuk kompos/kandang, terkadang masih memiliki pH yang asam.

Namun akan jauh lebih baik jika anda memiliki alat pH Meter. Dengan alat tersebut anda bisa memastikan lebih dulu apakah media tanam yang anda buat memiliki level asam, basa, atau sudah dalam kondisi netral.

Contoh alat pH Meter
(Gambar: Contoh alat pH Meter)

Di sini, saya berasumsi bahwa pH media tanam anda dalam kondisi asam atau kurang dari level 6, sehingga saya menyarankan anda untuk menambahkan kapur dolomit.

Kapur dolomit adalah bahan organik berupa kapur alam yang tinggi kandungan kalsium dan magnesium. Kedua mineral tersebut mampu menaikkan pH tanah ke level yang diinginkan.

Maka dari itu, jangan memberikan kapur dolomit ke tanah atau media tanam yang sudah dalam kondisi netral, karena akan menaikkan level pH melebihi batas netral yang justru dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Kapur Dolomit
(Gambar: Kapur dolomit)

Oya, bedakan antara kapur dolomit dan kapur pertanian!

Kedua produk tersebut memiliki kandungan berbeda, di mana kapur dolomit mengandung kalsium dan magnesium, sedangkan kapur pertanian hanya mengandung kalsium tanpa magnesium.

Pilihlah kapur dolomit saja, karena kapur pertanian hanya mampu mempertahankan pH tanah dalam waktu yang singkat akibat tidak adanya magnesium di dalamnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Basuki dan Vega Kartika Sari dari Universitas Jember (2019) mengungkapkan hal itu.

Kapur dolomit diberikan saat media tanam telah dimasukkan ke dalam pot, dan dosisnya akan menyesuaikan dengan ukuran pot yang anda gunakan.

Cara aplikasinya yaitu ditabur merata di atas media tanam, lalu disiram air hingga kapur dolomit larut ke dalam media tanam.

Rekomendasi dosis kapur dolomit berdasarkan diameter pot:

  • Diameter 30-40cm= 1-2 sendok teh
  • Diameter 40-50cm= 1-2 sendok makan
  • Diameter 50-60cm= 2-3 sendok makan
  • Diameter 60-70cm= 3-4 sendok makan

Catatan: takaran sendok yang saya maksud adalah penuh/menggunung sebagaimana ilustrasi di bawah ini:

Takaran dosis kapur dolomit
(Ilustrasi: Takaran dosis kapur dolomit)

Langkah 4: Menambahkan Mikroorganisme Penangkal Hama & Penyakit

Seiring berjalannya waktu, media tanam kita akan didatangi berbagai macam hama & penyakit yang ingin bersarang dan berkembang-biak di sana.

Kita tidak pernah tahu hama & penyakit apa yang akan datang dan kapan mereka datang. Semua itu berada di luar kendali kita.

Biasanya, kita baru menyadari kehadiran mereka setelah mereka bersarang dan memiliki populasi besar di dalam media tanam, sehingga dampaknya terlihat ketika koloni hama & penyakit tersebut merusak tanaman dengan munculnya gejala-gejala tertentu seperti:

  • daun mendadak menguning, layu, atau mengering
  • batang mendadak patah atau membusuk
  • pohon mendadak mati
  • dan gejala lainnya…

Sayangnya, ketika gejala-gejala tersebut muncul, semua telah terlambat.

Dalam artian, perakaran pohon sudah dirusak parah oleh mereka, sehingga sulit untuk menyembuhkannya.

Anda tidak ingin mengalaminya, bukan!?

Nah, di sini saya akan memberikan solusi agar kasus di atas tidak terjadi.

Caranya sangat mudah dan sederhana, kok.

Anda hanya memerlukan produk Anfush dan Metarizep sebagai penangkal hama & penyakit dalam tanah.

Metarizep adalah produk bioinsektisida yang mengandung 2 jenis cendawan antagonis bernama Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana yang berperan membunuh puluhan bahkan ratusan jenis hama pengganggu tanaman, termasuk semut, rayap, uret, ulat, belalang, kumbang dan seterusnya.

Anfush adalah produk biofungisida yang mengandung 2 jenis cendawan antagonis yaitu Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. yang berguna untuk membunuh berbagai jenis cendawan patogen penyebab penyakit pada tanaman.

Metarizep
(Gambar: Bioinsektisida Metarizep)
Anfush
(Gambar: Anfush)

Kedua produk tersebut akan menjadi pasukan keamanan yang bekerja 24 jam setiap hari untuk melindungi media tanam anda dari segala serangan hama & penyakit.

Dosis & Cara Aplikasi:

  • Anfush sebanyak 10 gram di benamkan ke dalam area perakaran tanaman.
  • Metarizep sebanyak 1 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air bersih, kemudian didiamkan dulu selama 6-12 jam untuk mengaktifkan cendawan di dalamnya. Setelah itu siramkan ke media tanam. 1 liter larutan Metarizep bisa digunakan untuk 1 pot diameter 40-70cm atau 2 pot diameter < 40cm.

Waktu aplikasi:

  • Anfush dan Metarizep bisa diberikan sebelum atau setelah pohon ditanam dalam pot. Namun keduanya tidak boleh diberikan bersamaan, harus ada jeda waktu minimal 3 hari supaya cendawan dari masing-masing produk tidak saling berbenturan.
  • Aplikasi Anfush harus diulang sebanyak 2-3 kali aplikasi setiap 1 bulan sekali sesuai petunjuk di kemasan produk. Kemudian diulangi kembali pada tahun berikutnya sebanyak 2-3 kali aplikasi sebagaimana tahun pertama.
  • Metarizep harus diulang 5-6 kali setahun atau setiap 2 bulan sekali sesuai petunjuk di kemasan produk.

(!) Peringatan:

  • Dilarang keras memasukkan pestisida kimia apapun ke dalam media tanam, karena akan membunuh cendawan-cendawan dari Anfush dan Metarizep.

Apa Selanjutnya?

Tabulampot atau tanaman buah dalam pot adalah solusi berkebun buah di pekarangan sempit.

Dan salah satu kunci keberhasilan berkebun tabulampot adalah membuat media tanam pot yang tepat.

Sebagus apapun bibit yang anda tanam…

Semahal apapun pupuk yang anda gunakan…

Semua itu akan sia-sia jika media tanam anda bermutu rendah!

Tidak sedikit penghobi yang melewatkan bagian penting ini.

Sehingga, mereka terus mengalami banyak masalah pada tumbuh-kembang tabulampot mereka di kemudian hari, tanpa henti.

Mudah-mudahan anda tidak. 😀

Oya, sekalipun panduan membuat media tanam ini lebih berorientasi untuk tanaman buah, tapi sebetulnya, sangat relevan untuk hampir semua jenis tanaman, baik buah, hias, sayur, rempah dan sebagainya.

Orientasi saya lebih ke tanaman buah karena pengunjung blog Daunku.com ini didominasi oleh penghobi tanaman buah.

Sekarang, setelah paham cara membuat media tanam pot berkualitas super, langkah berikutnya adalah anda perlu mempelajari teknis budidaya tanaman yang ingin anda tanam.

Karena setiap jenis tanaman memiliki teknis perawatan yang berbeda.

Tidak bisa kita samakan cara merawat pohon mangga dengan pohon jeruk, pohon alpukat dengan pohon anggur, dan seterusnya.

Mungkin itu saja yang bisa saya share. Semoga bermanfaat.

Terimakasih dan salam berkebun! 😀

161 thoughts on “Pedoman Teknis Membuat Media Tanam Pot ‘Bermutu Tinggi’”

  1. Om saya masih gagal paham dengan pengaplikasian anfush,, 2-3 kali dlm 1 bulan,, seumpama 2 kali dlm 1 bulan,, berarti 24 kali dlm 1 tahun,, trus maksudnya diulangi 2-3 kali pada tahun ke 2 itu bagaimana om…

  2. Assalamualaikum Pak Haris

    Beberapa tabulampot anggur sy ( saat ini sudah 3 meteran ) terlanjur menggunakan media tanam siap pakai yang dijual bebas, solusinya apakah harus saya ganti total dengan media tanam yang baru ( yang sesuai panduan Bapak ) ataukah ada opsi lain untuk treatmentnya Pak..?

    Terima kasih

  3. Yudha Fadillah

    Salam sejahtera, Pak.
    Saya ingin bertanya perihal sterilisasi media tanam di pot.
    Apakah aman melakukan sterilisasi air panas 90 derajat langsung di potnya (tanpa ada tanaman)? Saya pakai pot berukuran 60 cm.

    Lalu, bagaimana pendapat Bapak mengenai sterilisasi dengan menggunakan cairan pencuci buah dan sayur (nama merek yang warna hijau) ke tanaman di pot?

    Terima kasih

  4. Assallamuallaikum…
    Maaf pak.. tanaman hias saya dah terlanjur pakai metan siap pakai + sekam mentah.
    Pertanyaannya
    1. Apakah saya bisa langsung pakaikan anfush aja untuk mencegah jamur?
    2. Bagaimana caranya supaya campuran sekam mentah dalam pot saya bisa cepet lapuk?
    3. Pemakaian anfush dalam pot 50 cm, seberapa banyak ya pak? Apakah hanya ditabur begitu aja atau dilarutkan dalam air?

    Barakallah.. makasih sebelumnya ya Pak

  5. Salam,pak.
    Sy br mulai bljr tambulampot. Sy pakai metan siap pakai tanpa dicampur apapun. Pinggiran daun stroberi yg sy tanam jd menghitam. Apakah perlu diganti metan nya,pak?

    Sblm ktmu artikel ini, sy sdh mencampur metan siap pakai dgn sekam bakar 1:1 utk persiapan menunggu bibit yg sy beli tiba.
    Apakah metan yg sdh sy campur itu perlu disterilkan lagi,pak?

    Terimakasih

  6. Apakah metarizep bisa digunakan untuk membasmi kutu putih kecil pada media tanam?
    Backgroundnya spt ini: walaupun media tanam kita sdh steril, namun bibit yg sy beli saya lihat ada kutu kecil putih banyak sekali. Sy beli bibit ukuram besar (> 6bln dlm pot). Jd jika saya pindah ke PB dgn metan yg sdh steril akan tetap menjadi rumah yg ideal bagi kutu2 tsb.

    1. Caranya diambil beberapa ekor kutu putih, taruh di wadah toples (ditutup kain supaya ada oksigen masuk), lalu semprotkan dengan Metarizep. Tunggu 2-5 hari kedepan utk melihat hasilnya apakah mati atau tidak.

  7. Duh diedit lagi ya pak, terutama pada langkah 4 yg memakan waktu 3 mingguan krn jeda pemberian Bio2grow, anfush dan metarizep.
    Apakah artikel versi lama masih ada?

    Soalnya saya sudah ikuti langkah2nya dan baru mulai sampai step3 +disiram Bio2Grow dan diamkan 3hari sebelum ditambah anfush.

    Jika sekarang sudah dirubah, versi lama apakah masih valid pak?

    1. Pada versi lama, pembuatan media tanam memakan waktu sekitar 1 bulan.

      Sedangkan pada versi terbaru saat ini (Desember 2020), memungkinkan kita untuk membuat media tanam secepat mungkin, hanya dalam beberapa hari saja.

      Bahkan hanya hitungan menit apabila kita menggunakan komposisi Media tanam kemasan siap pakai, karena tidak memerlukan proses sterilisasi sama sekali.

      Terkait Biotogrow, tetap digunakan pak, tetapi produk ini saya masukkan ke artikel teknis perawatan pohon buah bagian bab pemupukan. Jadi, tidak saya masukkan lagi di artikel pembuatan media tanam.

      Jika bpk masih ingin menggunakan metode pembuatan media tanam versi lama, berikut langkah berikutnya berdasarkan langkah terakhir yang telah bpk lakukan saat ini:

      • Setelah aplikasi Biotogrow dan didiamkan selama 3 hari, taburkan anfush sebanyak 10 gram merata di atas media tanam, lalu siram hingga larut ke dalam tanah. Kemudian tutupi media tanam dengan karung bekas, kardus, atau semisalnya supaya Anfush tidak terpapar sinar matahari langsung. Biarkan kembali selama 3 hari.
      • Setelah 3 hari kemudian, larutkan 1 gram Metarizep ke dalam 1 liter air, lalu diamkan selama 6-12 jam utk mengaktifkan cendawan di dalamnya. Setelah itu kocorkan merata ke media tanam. Tutup kembali media tanam agar terlindung dari matahari.
      • Media tanam siap digunakan 1 minggu kemudian.
      1. Siap. Terimakasih banyak Pak Haris atas insightnya. Mantap skrg sdh sering update dan mau meresponse pertanyaan dari kawan-kawan. Semoga tambah sukses dan semakin banyak penghobi anggur yg membudidayakan tanaman berdasarkan science bukan ilmu kira-kira.

        Btw, sy adalah pembeli bibit di daunku bbrp bln lalu. Semoga layanannya lebih ditingkatkan. Salam tani pak 😀

        1. Terimakasih banyak pak atas masukannya. Kami terus berupaya melakukan perbaikan di sana-sini, InsyaAllah…

      2. Dikatakan hukum alam akan berlaku, siapa banyak dia akan menang. Jadi apakah jika sy naikkan dosis anfush dan metarizep maka akan semakin bagus? Apakah ada istilah OD untuk ketiga pupuk organik diatas?

        1. Anfush & Metarizep itu bukan pupuk pak. Tapi isolat (bibit) mikroba.

          Mau dosisnya 5 kali lipat juga tdk ada masalah. Misalnya Anfush dosis awal 10 gr ditingkatkan jadi 50 gr. Yg penting aplikasinya dicampur merata dgn media tanam, biar penyebaran mikrobanya merata.

          Begitu juga Metarizep, dosis awal 1 gr/liter ditingkatkan jadi 5 gr/5 liter air. Disiramkan merata ke metan.

  8. Selamat siang… untuk mengatasi aham di tabulampot jika sudah ada tanaman apakah aman produk Anfush dan Metarizep jika terkena tanaman ? mohon info nya. terima kasih. artikelnya sangat membantu.

    1. Anfush dan Metarizep adalah produk yang berisi isolat (bibit) jamur-jamur menguntungkan yang bisa membunuh jamur & serangga merugikan.

      Jadi, mereka adalah makhluk hidup berupa mikroorganisme.

      Dengan begitu, pemberian ke dalam pot yang telah ditanami tidak akan mengganggu tanaman di dalamnya.

      Metarizep sendiri cara aplikasinya bisa disiram ke perakaran atau disemprotkan ke daun dan batang, tergantung sasaran hama yang ingin dikendalikan, sebagaimana petunjuk yang terlampir di kemasan produk.

      Di dalam Biotogrow Gold pun mengandung jamur Trichoderma sp. sebagaimana yang terkandung di dalam Anfush. Bedanya, jumlah populasi jamur tersebut di Biotogrow Gold tidak sebesar di dalam Anfush.

  9. ijin bertanya, untuk pemakaian produk probiotik dan fungisida organik nya apakah boleh di gunakan untuk media bibit anggur.
    terimakasih.

  10. Ass, mas, mau tanya, media tanam waktu dibeli tanah hitam sdh dicampur dgn sekam, sayangnya sy tdk jemur, skrg sy sdh campur tanah sekam, kompos, pupuk NPK 16,16,16 dan kapur dolomit, rencanax stlh 2 Minggu baru saya tanam. Polybag yg ada pada sy 30×35, Krn saat beli ukuran 30×40 tdk ada, habis stokx, yg akan sy tanam tomat, mohon advice thx.

  11. Salam kenal sy Risna,

    Mohon bantu jawab. Saya punya media tanam floris yang tidak mengandung tanah (hanya bakteri pengurai dan pengikat unsur hara) Di kemasan tertulis harus dicampur dengan tanah dgn perbandingan 2:1

    Dan saya punya sekam yang sudah difermentasi dengan EM4 (kata penjual sudah jadi)

    Lalu, apakah media tanam, tanah dan sekam tersebut bisa dicampur?

    Brp perbandingannya? Dan setelah dicampur apakah harus menunggu lagi utk bisa digunakan di dalam pot?

    1. Ikuti saja petunjuk di kemasan: media tanam florist + tanah (2:1).

      Kalo ingin ditambah sekam padi, maka gunakan perbandingan: media tanam florist + tanah + sekam (4:1:1) atau (3:1:1).

      Oya, perlu diketahui bahwa:

      Tidak ada istilah sekam padi fermentasi, itu hanya marketing saja.

      Karena tidak ada gunanya sekam padi diberikan EM4 secara individu, tanpa campuran bahan lain seperti pupuk kandang, tanah, atau lainnya.

      Tujuan fermentasi bahan organik adalah merombak bahan tersebut hingga bentuk, tekstur dan aromanya berubah seperti tanah.

      Kalo sekam padi difermentasi tetapi wujudnya masih sama, belum hancur menjadi tanah, maka apa gunanya?

      Yang tepat adalah mensterilisasi sekam padi supaya bebas dari hama dan jamur2 berbahaya bagi tanaman.

  12. Mas, mau tanya apakah kalau memakai media tanam siap pakai setelah dicamput sekam, dolomit dan npk masih harus didiamkan selama 1 bulan?

    1. Kalo tidak pakai NPK, tidak perlu. Berhubung pakai NPK, baiknya tunggu sekitar 2 minggu supaya kandungan NPKnya tidak membakar tanaman.

  13. Apakah sekam mentah fermentasi sama kualitasnya dengan sekam bakar??
    Nanya lagi pak
    Sya nanam bunga vinca dengan media tanamnya sekam mentah+sekam bakar+tanah+kohe kambing fermentasi (1:1:1:1) mohon pendapatnya bapak.
    Trima kasih

    1. Tidak ada istilah sekam padi fermentasi, itu hanya marketing saja.

      Karena tidak ada gunanya sekam padi diberikan EM4 secara individu, tanpa campuran bahan lain seperti pupuk kandang, tanah, atau lainnya.

      Tujuan fermentasi bahan organik adalah merombak bahan tersebut hingga bentuk, tekstur dan aromanya berubah seperti tanah.

      Kalo sekam padi difermentasi tetapi wujudnya masih sama, belum hancur menjadi tanah, maka apa gunanya?

      Yang tepat adalah mensterilisasi sekam padi supaya bebas dari hama dan jamur2 berbahaya bagi tanaman.

      Tapi yang jelas, sekam bakar jauh lebih baik dibanding sekam mentah.

      Komposisi tersebut sudah bagus pak.

  14. Saya menanam pohon bunga mawar pakai tanah bakaran bekas sampah dan aku beli pohon nya berpolybag pas nanam ke pot bekas polybag nya masih ada di dalam pot. Bagai mna menurut kalian apakah ada harapan bunga mawar saya soalnya saya baru pemula

  15. Assalamualikum. Mau tnya pak. Sy mau menanan bunga d slm pot tapi mau menggunakn sekam yg blm d bakar boleh kah..? dn bagaimana ukuran perbandingannya dgn tanah..trmkasi

    1. Sangat bisa pak. Asalkan jangan gunakan pestisida kimia. Karena dalam budidaya full pupuk organik, kita sangat mengandalkan mikroorganisme tanah dalam penyediaan unsur hara tanaman.

      Ketika kita menggunakan pestisida kimia, maka mikroorganime tanah tersebut akan mati. Efeknya, pupuk organik yang kita berikan tidak ada yang merombak menjadi unsur hara.

      Ingat, bahwa kompos dan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya sifatnya adalah bahan mentah yang perlu dirombak dulu oleh mikroorganisme tanah untuk menghasilkan unsur hara yang siap diserap tanaman.

  16. Dimana bisa dapat beli media tanam? Bila kami mau tanam bkn dlm pot apa bisa diikuti cara spt komposisi pot . Mis dg menggali lubang diameter 60 cm

  17. Apakah tanah di pembuangan limbah tumah tangga dapat lansung di gunakan sebagai media tanam? Apa media campuran yg lainnya?

    1. Tidak bisa, karena biasanya masih banyak mengandung bahan organik yang belum terurai sempurna. Efeknya bisa meracuni tanaman.

  18. Mohon maaf pak mau bertanya, intuk media tanam tanah yg dari pohon bambu + pukan kira2 cukup nggak untuk menanam sayuran sprti cabai dll, jika bagus perbandingan nya berapa2…?

    Satu lagi jika kesemua bahan media tanam+ pupuk dasar selesai di campur di fermentasi dengan cara di siram dahulu lanjut di tutup terpal di tempat yang teduh kurang bagus kah..?

  19. Ramli Mohd isa

    As salam pak..maw sahkan ajew, kok dlm proses kesuburan P 1 , quantity pupuk kandangnya Byk bangat 10 kg? Apa sama pupuk nya Samada di pot maupun di ats tanah utk P 1?

  20. Halo pak, saya mau tanya, kalo metan kemasan yg udah ada tanah suburnya waktu mau buat tanaman baru tambah tanah lagi enggak? Juga nanti waktu diisi di pot kira2 berapa banyaknya? (Misal 3/4 dr pot atau lainnya)

  21. Ahmad Dahlan

    Jazakumullah Pak atas ilmunya — insya Allah bermanfaat . — Saya Baru mencoba bertanam tanaman dlm tabulampot. — bolehkah bertanya langsung via email Bila Ada kesulitan cara bertanam

  22. Salam kenal nama sy pa Juhana sy ikut petunjuk teknis membuat media tanam pot standar pakan yang sy tanyakan caranya bagaimana pemupukan,pembuahan dan pemangkasan nya berikut dengan pembuah nya . Mohon di jawab terimakasih

  23. Saya baru memulai menanam anggur, dan beberapa jenis sayur dan buah lain. Kemarin, saya berikan pada media tanam anggur saya dan sayur (timun, cabe, pare, jambu, belimbing, jeruk) pupuk NPK mutiara dan dolomit. Pupuk NPK nya saya tabur bwgitu saja di media tanam, misalnya anggur(baru mulai pulih dan bertunas segar dari pembelian bibit online setinggi kl. 50 cm.) dan betapa stres dan terkejutnya saya saat mendapati keesokan harinya sayur dan pohon buah pada layu, sebagian mati. Khusus anggur, saya dapati daunnya layu berat, hanya daun mudanya yg masih segar. Apakah ini karena efek kesalahan pemupukan, pak? saya jadi trauma pakai pupuk anorganik ini..

    1. Pak Mukhlis, pupuk NPK mutiara kualitasnya sangat bagus, banyak petani yg sdh membuktikannya dan memberikan testimoninya. Hanya saja yg menjadi penyebab tanaman bpk layu berat, bahkan mati, adl krn cara pengaplikasiannya, seharusnya tidak d tabur begitu saja, namun harus d cairkan terlebih dahulu. Misalnya : setengah sendok makan lebih sedikit di campur dlm 1 liter air, aduk rata hingga homogen, baru d aplikasikan pd tanaman. Sebaiknya menghindari terkena batang dan daun secara langsung. Untk lebih jelasnya bpk bs lihat d youtube. Semoga bermanfaat

  24. Semua bahan si jemur sampai kering tapi kalau kompos gimana? Bertolak belakang bagian ini kalau medianya kompos, kompos info di atas bukannya gak boleh di jemur?

  25. Pak izin bertanya, Saya barusan ngambil kohe domba dari kandang yg udah lama gak ada dombanya( Kohenya banyak dikolongnya) Sudah tidak berbau, Apakah kalo mau dibuat campuran metan untuk lengkeng tetep harus dipermentasi dulu atau tidak?

  26. Henny Mediawati

    Pak saya tertlng dgpanduan yg sngt lengkap dan jelas sekali sbg pemula trimakasih Saya ingin bertanya bgmn klo tnh dr pot uk 25 bisa dimanfaatkan lagi unt yg uk 40 planterbag dg ditambah apa dan alami proses lg mksh

  27. Bagaimana cara pemanfaatan tanah bekas media tanam di pot, tanah bekas tersebut akan saya buwat media tanamvsayuran buah…Trims

  28. Pak haris.. Untuk media tanam sayuran dan buah2 an, komposisi nya sama atau beda ya pak? Kemudian Penjemuran media tanam itu berapa lama ya kira2… ?
    Dan pada saat feementasi, media tanam tsb perlu disirami juga ga ya.?
    Thanks pak. Artikelnya berguna banget
    Izin ikut grup w. A dong pak.. . Terima kasih pak

  29. Saya ingin bertanya apa yang terjadi bilamana membuat media tanam dalam sebuah pot yang merupakan campuran antara media tanam siap pakai dengan sekam bakar dengan perbandingan 1:1? mohon pencerahannya. terima kasih

  30. Assalmualaikum
    Saya sangat berterimakasih dengan artikel yang detail ini, sangat membantu bgi saya sebagi penggiat pemula.

    Saya juga mau bertanya, saat proses fermentasi media tanam dengan pupuk kandang di bawah sinar matahari dan hujan, media tanmnya dibiarkan terbuka ataw tertutup rapat?

    Terimakasih):)

  31. Rahmat hidayat

    Pak…saya beli sekamnya kebetulan sudah dicampur dengan pupuk kandang dr kotoran yang sudah difermentasi..waktu saya beli sudah tidak berbau lagi..media tanam saya buat perbandingan 1 tanah hitam+1 sekam percampuran pupuk kandang+1 kompos…apakah media tanam tersebut mesti didiamkan dahulu pak seperti keterangan diatas?

  32. Saya baru mempersiapkan media tanam sekam padi :kohe kambing:cocopeat:abu kayu 3:2:1:1/2.
    Temstur berakhir dengan sangat gembur poros karena tanah seperti gembur berpasir.

    Belum saya semai bibit. Bagusnya difermentasi dulu juga atw bsa langsung pakai? Kohe nya yg sudah kering dan bagus sudah terfermentasi beli di kandang.

  33. Untuk media tanam yg sudah saya buat, pada saat proses fermentasi penyiramannya sehari berapa kali ya pa

  34. pak Haris, bagaimana memperlakukan tanaman yang baru saya pesan online dari luar kota dan sampai ke tangan saya dalam kondisi layu dan kuning? sampai semua daunny terpaksa saya potong karena semua daunny rusak. Bagaimana perawatan intensifny utk merangsang pertumbuhan daun dan bunga nya lagi?

  35. ramli mohd isa

    as salam pak … sy dri kuala lumpur .. disini ramai juga yg gunakan media nya cocopeat sjew dimana pembajaan nya secara fertigasi …baja AB MIX ….Ada beza ke dgn cara n teknik pak haris ? maksud sy kualiti hasil nya n masa ?

  36. Pak ini saya mau nanam biji bunga hias, itu sebaiknya menggunakan media tanam dari pupuk kandang buatan sendiri atau media taman yg sudah jd yg d jual d toko.??

    Dan mohon tipsnya agar bijinya ini bisa tumbuh baik, trima kasih

    1. Mohon maaf kalau menurut saya pasir bangunan juga bisa, karena pasir gunanya ialah untuk agar media lebih berpori dan sirkulasi lebih baik

    1. Yupz bener itu untuk diameter, klu volume nya semakin banyak semakin bagus, sisakan agak berapa cm supaya nanti waktu memberi pupuk susulan tidak tumpah

  37. Mohon pencerahannya pak…..di toko2 yang jual media tanam itu kadang tulisan dibungkusnya pupuk kompos, bagaimana cara membedakan antara metan jadi dan pupuk kompos jadi, soale sy gak bisa membedakannya mirip sekali warna dan bentuknya….

    1. Kalau produknya bermerek kompos beli saja pak, mau isinya lain serahkan ma Allah ya pak
      Fositif thinking

  38. Jadi, metan yg dijual di toko tanaman itu belum bisa langsung dipakai ya pak??

    Saya biasanya langsung saya pakai saja… Memang beberapa tanaman ada yg layu beberapa hari, kemudian segar lagi, tapi ada juga yg mati..

    1. Haris Wicahyo

      Betul pak, media kemasan itu sebetulnya sudah siap pakai, karena didalamnya sudah mengandung tanah dan kompos/pupuk kandang yang telah difermentasi.

      Hanya saja, media tersebut belum mengandung bahan yang meningkatkan porousitas media. Sehingga perlu kita tambahkan sekam/pasir sebelum digunakan.

  39. Maaf pak mau nanya..klo metan untuk tanaman bunga pakai pupuk kandang,tanah dan sekam padi perbandingannya brpa..

    1. Penggunaan NPK hanya sedikit pak, cukup 1-4 sendok makan per pot, disesuaikan ukuran pot (Lihat “Sub-bab: Tambahkan Pupuk Dasar” pada artikel di atas).

      Jadi, NPK bukanlah bahan dasar media tanam pot, ia hanya sebagai nutrisi tambahan dan tidak wajib.

  40. Jangka waktu untuk mengganti media tanam apa ada pak??
    Dengan kta lain, apa ada batasan waktu media tanam itu harus diganti??

    1. Media perlu diganti apabila sudah terlalu padat dan keras. Ciri-cirinya jika disiram dalam jumlah banyak, air menggenang cukup lama, tidak segera meresap ke media tanam.

  41. Pak kalau lahan memiliki tanah yg keras spt tanah liat kering bagaimana ya penanganan nya utk bisa ditanami? Btw, group WA nya ga bisa gabung, sdh full.

    1. Paling sederhana, tanam di pot besar aja pak.

      Iya pak, grup WA sementara ini sdh full, gak bisa nambah anggota lagi dari sistem WA sendiri.

    1. Media tanam harus menggunakan campuran tanah.

      Beberapa makalah penelitian yang saya baca, media tanam dengan campuran tanah + kompos (1:2) menghasilkan pertumbuhan tanaman yang 50-75% lebih lambat dibandingkan tanaman yang di tanam dalam media campuran tanah + kompos (1:1).

      Jika menggunakan kompos dengan sedikit tanah saja hasilnya buruk, apalagi tidak menggunakan tanah sama sekali. Terimakasih

  42. Maaf mau tanya pak. Di bagian A, saya mau pakai metan siap pakai + pasir 2:1, tidak pakai tanah ringan atau berat. Kalau pakai metan, komposisi pupuk kandangnya berapa pak? Sebelumnya terima kasih

    1. Jika menggunakan “Media Tanam Siap Pakai”, maka tidak perlu menambahkan kompos/pupuk kandang lagi, karena ia sudah dicampur itu oleh produsennya.

      Jadi, bpk hanya perlu menambahkan pasir/sekam saja. Terimakasih

      1. Maaf pak, melanjutkan pertanyaan di atas, kalau saya pilih media tanam kemasan + sekam bakar 1:2, sebaiknya tambahan pupuk dasar hanya dolomit dan npk ya? Atau tdk perlu pupuk dasar sama sekali agar tidak over dosis?

  43. Saya membuat Fermentasi pupuk kandang sdh menggunakan kapur dolomit, apakah pd saat pencampuran dg media tanam harus dikasih kapur dolomit lagi? Trmks

    1. Kompos bisa sebagai pengganti pupuk kandang. Bedanya jika menggunakan kompos, tidak diperlukan fermentasi. Sehingga tanaman bisa langsung ditanam di hari yg sama saat pembuatan media tanam.

  44. Terima kasih ilmunya sangat bermanfaat. Saya ingin bertanya pak, apakah racikan media diatas bisa juga diaplikasikan untuk tanaman kelengkeng didalam pot? Terima kasih

  45. 1. tanaman jambu air tabulanpot punya saya daunnya sering kehitam-hitaman dan rontok, dan untuk pulih kembali sulit, kalaupun bisa tidak bisa perkembangannya lambat

    2. Tanaman jambu kristal tabulanpot bunga dan buah sering rontok

    1. Solusi:

      1. Kemungkinan besar daunnya kena jamur, semprotkan pestisida organik setiap 3 hari sekali sampai jamur hilang.

      2. Jika pohon jambu kristal bpk masih kecil, maka sangat wajar karena belum siap berbuah. Tapi kalo sudah besar, maka perlu dipupuk MKP dan KNO3 Putih masing-masing 1/2 sendok teh dilarutkan dalam 1 gelas air kemudian kocor ke akar. Ulangi seminggu sekali selama 1 bulan atau 4 kali aplikasi. InsyaAllah pembuahan berikutnya tidak rontok lagi.

      Terimakasih 😀

    1. Petroganik kurang cocok utk pupuk dasar. Bagusnya utk pupuk susulan dgn cara dibenamkan mengelilingi pinggir pot.

    2. Persis pertanyaan saya ini akhirnya terjawab, cuma komposisi per pot berapa takarannya y dan tanaman buah di lahan jg apakah sama komposisi pupuk subsidi ini dan interval brp kali sebulan.?

    1. Bisa bikin sendiri mengikuti resep di atas pak. Atau beli media tanam siap pakai di lapak bibit pinggir jalan yg di kemasannya tercantum media tanam utk tanaman buah (bukan tanaman hias).

  46. tanaman hias saya banyak yg layu dan kering akibat media terlalu becek dan overdosis pupuk kimia,yg masih hidup apa bisa di selamatkan .gmn solusi nya pak tong di bls

  47. sangat membantu tips nya pak…saya sedikit mau tanyakan..apakah bisa diterapkan untuk jenis tanaman air (Aquascape)…terima kasih

  48. saya punya anggur ninel pesan dari sini juga setahun yg lalu, sekarang sdh mulai berbuah namun hanya 1 ranting yg lainya blm muncul, maaf belum pernah sy beri perangsang ataupun obat apapun

  49. Sy Idayati.maaf mau tanya pak.apakah media tanam yg bpk tulis ini bisa diterapkan untuk tanaman kurma?terima kasih pak.

  50. Apakah tanaman yang sehat akan bebas dari penyakit.
    Mohon sedikit disinggung tentang penanganan penyakit pada tanaman tabulampot yang pak haris sampaikan.
    Terima kasih.

    1. Hama & penyakit akan selalu datang silih berganti pak. Bedanya, pohon yg sehat akan memiliki imunitas yg tinggi, sehingga lebih tahan dari serangan yg menjadikan pertumbuhan tanaman tdk mudah stag/berhenti ataupun mati.

      Tapi lagi2, ketika tanaman terlihat gejala serangan hama & penyakit, disarankan utk segera menyemprotnya dgn pestisida organik supaya serangan tidak semakin parah.

  51. siang Pak Haris salam kena; saya dengan Dian, yang ingin saya tanyakan apakah pemakaian pupuk kompos harus tetap digunakah sebagai media tanam ? apakah cukup hanya dengan pupuk kandang saja yang seperti bapak uraian diatas ? lalu pupuk kompos jenis apa yang bagus untuk digunakan untuk media tanam ? karena banyak sekali jenis jenis dari pupuk kompos tersebut, mohon bantuannya ya Pak…terima kasih

    1. Salam kenal Mba Dian…

      Kompos adalah pengganti pupuk kandang. Jadi pilih salah satu aja.

      Saya rasa semua kompos sama saja mba, cuma beda2 merek/produsen.

  52. soilidarity 2015

    Sebenernya, isitilah yang cocok buat proses itu bukan FERMENTASI.
    Tetapi DEKOMPOSISI.

    Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Biasanya memakai bantuan Ragi dan menghasilkan energi dan alkohol.

    Dekomposisi adalah proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana (penguraian) yang tadinya bahan organik kompleks (kotoran, sekam, dll) menjadi bentuk / unsur sederhana (kompos)

    1. Tepat sekali pak, secara ilmiah definisi keduanya memang sangat berbeda.

      Namun, disini saya sengaja menggunakan bahasa yg paling familiar di kalangan penghobi pemula. Sebagian kawan2 yg baru terjun dunia berkebun, lebih sering mendengar istilah fermentasi daripada dekomposisi.

      Nanti pada artikel level selanjutnya, barulah pembaca dikenalkan dgn istilah2 yg lebih tepat secara ilmiah. Terimakasih

      1. Betul pak, jgn terlalu berteori… Bapak sudah bagus skali penjelasannya me gunakan jalan singkat tapi padat di lapangan hasilnya daripada teori byk praktek ga ada

  53. Terima Kasih Pak Haris..Artikelnya sangat membantu.Sangat jelas dan bermutu.
    Salam sukses selalu.

  54. Saya baru mau mulai menanam, saya sudah beli media tanam, dan npk. Apakah perlu beli pupuk kandang dan dolomit kapur dan sekam bakar lagi?

    1. Haris Wicahyo

      Maksudnya “Media Tanam Kemasan Siap Pakai?”

      Kalo iya, berarti tidak perlu lagi ditambah pupuk kandang dan kapur dolomit… Cukup ditambah sekam padi atau pasir seperti petunjuk di atas. Terimakasih 😀

  55. Husyain Rifai

    Media tanam saya terlalu basah.

    Tanaman saya mati semua.
    Solusinya gmn y pak?

    Komposisi:
    Tanah merah
    Pupuk organik
    Saya kasih kotoran ayam.

    Apakah masih bisa di perbaiki media tanamnya?

    1. Haris Wicahyo

      Harusnya kotoran ayam jangan dicampur media tanam, karena menyebabkan tekstur tanah menjadi berlumpur…

      Bpk wajib menambahkan sekam padi atau pasir sebagai campuran media tanam, supaya tanah tidak terlalu padat (efek tanah merah). Terimakasih 😀

    2. Andi Alan Paramadjeng

      Tutorial yg luar biasa, clear dn enak dipahami.
      Mhn petunjuk dan ilmunya utk penanganan bibit anggur (steel ataupun cattingan) yg baru diterima petani dari pengiriman yg jauh selama kurang lbh semingguan dlm perjalanan.
      Trimakasih sebelumnya ?

    1. Haris Wicahyo

      Kotoran ayam meskipun sudah berubah menjadi tanah, sebaiknya digunakan sebagai pupuk susulan dgn cara ditabur diatas permukaan tanah… Jangan digunakan sebagai campuran media tanam, karena beresiko tekstur tanah berubah menjadi seperti lumpur… Terimakasih 😀

  56. Untuk pupuk kandang campuran media tanam apakah kita langsung ambil dari kotoran hewannya,kalau diganti pupuk kandang yang dijual ditoko pertanian yg sdh diolah apakah bisa ?

    1. Halo Pak Yadi . . .

      Pupuk kandang yg digunakan adalah yg sudah lama, kering, dan tidak berbau menyengat lagi.

      Bpk bisa membeli pupuk kotoran kambing di toko pertanian / lapak bibit tanaman terdekat. Terimakasih

  57. kalau tabulampot nya menggunakan media kemasan + sekam mentah, apk bisa langsung ditanami pak ? atau tunggu 3 – 4 minggu juga. trima kasih

    1. Media tanam kemasan siap pakai sudah difermentasi lama oleh produsennya pak, jadi tdk perlu difermentasi lagi, bisa langsung ditanami.

    1. Tanah humus + sekam bakar + kompos (1:1:1)

      Itu racikan umumnya ya pak… Terkadang ada beberapa tanaman yg gak cocok pakai tambahan kompos, jadi cukup tanah humus + sekam bakar… Jadi, silahkan bereksperimen… 😀

    1. Halo Pak Yasin…

      Untuk mencegah bunga dan buah rontok, saya biasa pakai pupuk KNO3 Putih dan MKP.
      Cara aplikasinya dengan dikocor ke akar. Terimakasih

        1. Untuk pembuahan tidak perlu pakai UREA lagi pak… Cukup KNO3 Putih + MKP…
          Karena KNO3 sudah mengandung Nitrogen seperti Urea…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Maaf, seluruh konten di website ini tidak bisa Anda copy!

Scroll to Top