Pemangkasan Pohon Anggur: Menyisakan Berapa Mata Tunas?

Setiap kali pohon anggur ingin dibuahkan, kita perlu melakukan pemangkasan berat, yakni memangkas seluruh batang percabangan pohon sebanyak 90% dan menyisakan 10%.

Dengan kata lain, kita hanya menyisakan sebagian kecil mata tunas pada masing-masing cabang.

Sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) pemangkasan pohon anggur. (Credit: researchgate.net)

Berapa banyak mata tunas yang disisakan?

Untuk menjawabnya, kita perlu mengetahui 3 teknik pemangkasan pohon anggur yang sudah dikenal luas dalam literatur budidaya anggur, dan masih digunakan sampai hari ini di seluruh dunia.

Ketiga teknik pemangkasan tersebut adalah:

  1. Spur pruning (2-3 mata tunas)
  2. Rod pruning (5-7 mata tunas)
  3. Cane pruning (10-15 mata tunas)

Sederhananya, pada teknik spur pruning, masing-masing cabang pohon anggur dipangkas menyisakan 2-3 mata tunas (umumnya 2 mata tunas).

Sedangkan pada rod pruning, tiap cabang disisakan 5-7 mata tunas. Dan pada cane pruning, menyisakan 10-15 mata tunas.

Alasan munculnya 3 teknik pemangkasan pohon anggur tersebut:

Ada sebagian varietas anggur yang memiliki mata tunas produktif (mampu menghasilkan buah) hanya mata tunas pada area tengah cabang, sehingga muncul teknik rod dan cane pruning.

Sebagian yang lain, memiliki mata tunas produktif pada mata tunas area pangkal hingga tengah cabang, sehingga muncul teknik spur pruning.

Perbedaan antara teknik rod dengan cane pruning terletak pada kekuatan tumbuh (vigoritas) pohon anggur yang ditanam.

Jika pertumbuhan pohon sangat masif, maka gunakan cane pruning. Dan jika kekuatannya lemah hingga sedang, gunakan rod pruning.

Vigoritas pohon anggur bisa dilihat dari kecepatan tumbuh pohon secara keseluruhan dan ukuran panjang percabangan pohon.

Semakin cepat pertumbuhan pohon, dan semakin panjang ukuran rata-rata percabangan (misal rata-rata > 2 meter), maka semakin besar nilai kekuatannya.

Semakin besar kekuatannya, maka semakin banyak mata tunas yang perlu disisakan, untuk mengakomodasi potensi pohon yang mampu berbuah dalam jumlah banyak. Dalam hal ini, menggunakan cane pruning.

Namun jika kekuatannya lemah atau sedang, maka jumlah mata tunas tidak perlu banyak, karena kapasitas berbuahnya tidak sebesar pohon yang vigoritasnya tinggi. Sehingga, rod pruning bisa dipilih.

Teorinya seperti itu, tapi trend di lapangan (khususnya di perkebunan anggur komersial seluruh dunia), rod pruning sangat jarang digunakan, bahkan langka.

Mereka hanya memilih salah satu dari dua teknik; jika tidak spur pruning, ya cane pruning. Faktanya, rod pruning tidak dipertimbangkan sama sekali.

Teknik mana yang ideal?

Ada 3 pendekatan yang bisa kita pilih.

Pendekatan pertama, kita harus tahu nama varietas pohon anggur yang kita tanam. Kemudian, cari referensi di internet mengenai varietas tersebut.

Biasanya, kita bisa menemukan rekomendasi teknik pemangkasan pohon anggur yang cocok untuk varietas bersangkutan. Bahkan tidak jarang, disebutkan secara detail jumlah mata tunas yang perlu disisakan.

Jadikan informasi tersebut sebagai pedoman.

Sayangnya, hanya sebagian varietas anggur yang mendapat ulasan seperti itu. Sebagian lainnya sangat minim referensi.

Solusinya, kita gunakan pendekatan kedua yaitu; mencari tahu varietas yang kita tanam masuk kategori spesies mana.

Ada 3 kategori utama:

  1. American Grape (Anggur Amerika)
  2. European Grape (Anggur Eropa)
  3. Hibrid Grape (Anggur Hibrida) – persilangan American dengan European Grape

Secara umum, Anggur Amerika dan Hibrida lebih cocok menggunakan teknik rod dan cane pruning. Sedangkan Anggur Eropa lebih cocok spur pruning.

Sekali lagi, itu kaedah umum aja, ya. Karena ada varietas tertentu di masing-masing kategori yang sebaliknya.

Kedua pendekatan di atas terlalu ribet?

Pendekatan ketiga ini jauh lebih simpel; gunakan saja teknik pemangkasan rod atau cane pruning. Sebab, semua varietas anggur “apapun” cocok dengan kedua teknik ini.

Dengan kata lain, hanya sebagian kecil varietas anggur yang cocok menggunakan spur pruning. Namun, semua varietas anggur cocok menggunakan rod dan cane pruning.

Masalah pemangkasan pohon anggur di Indonesia

95% tutorial budidaya anggur yang tersedia di internet (YouTube, Facebook Group, Blog, dst) hanya mengajarkan teknik spur pruning.

Padahal, 90% varietas anggur import yang bertebaran di negara kita merupakan spesies Anggur Hibrida, yang idealnya menggunakan teknik rod atau cane pruning.

Beberapa sumber lokal saya lihat mengajarkan cara pemangkasan pohon anggur dengan teknik spur pruning yang mirip teknik rod pruning, namun menyisakan 7-9 mata tunas.

Mereka menyebutnya dengan istilah “Long Spur Pruning”.

Yang sebenarnya, teknik tersebut memiliki banyak kelemahan, dibandingkan rod pruning. InsyaAllah, akan saya bahas pada kesempatan lain.

1 thought on “Pemangkasan Pohon Anggur: Menyisakan Berapa Mata Tunas?”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Maaf, seluruh konten di website ini tidak bisa Anda copy!

Scroll to Top