6 Saran “Berharga” Untuk Anda Yang Sedang Belajar Menanam Anggur Dari NOL

Dulu.

Beberapa tahun silam.

Waktu pertama kali tertarik menanam anggur.

Saya menghabiskan banyak waktu dan pikiran mempelajari “puluhan referensi” seputar berkebun anggur.

Itu sangat melelahkan.

Dan setelah saya mempelajarinya semua, ternyata saya malah semakin “menderita”.

Karena saya justru semakin bingung mempraktekkannya.

Ibarat baru pertama kali belajar cara bikin Nasi Goreng Spesial.

Ehh… langsung belajar kepada 10 guru masak berbeda dengan resep berbeda.

Hasilnya?

Kebakaran jenggot.

Bingung mau ngikutin yang mana.

Malah tanpa sadar, mungkin saya “mencampur aduk” resep yang satu dengan lainnya.

Sehingga, rasa nasi goreng yang saya buat, bukannya berasa spesial, malah jadi gado-gado enggak jelas.

Di sini, saya mau share 6 (enam) saran.

Yang menurut saya sangat berharga.

Dan jika saya kembali ke masa awal belajar menanam anggur dulu, saya akan sangat berharap; ada penghobi anggur senior yang mau memberitahu saya saran-saran ini.

Sayangnya, dulu saya tidak mendapatkan kesempatan itu.

Sehingga, saya terombang-ambing di tengah jalan.

Tapi mudah-mudahan, Anda bisa menghindari pengalaman tidak mengenakkan yang saya alami dulu, dengan adanya tulisan ini, InsyaAllah.

Jadi, apa saja keenam saran tersebut?

Ini dia.

Saran #1 – Tanamlah Di Pot

Untuk awal, sebaiknya tanam pohon anggur di pot dulu, jangan grounding (di tanah langsung).

Sebab, menanam di pot memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1. Proses tanam yang cepat dan simpel

  • Tinggal beli pot ukuran sedang atau besar.
  • Beli bibit anggur.
  • Terus beli media tanam kemasan siap pakai + sekam bakar.
  • Atau kalau di tempat Anda banyak tanah gembur, tinggal beli pupuk kompos + sekam bakar.

Setelah itu, campur bahan media tanam tadi dan masukkan ke pot sampai penuh.

Lalu tanam bibit anggurnya ke pot.

Siram sampai media tanam basah.

Selesai!

Anda tinggal merawatnya hingga pohon tumbuh besar dan berbuah.

Lain cerita kalau menanam grounding.

Ada banyak langkah teknis yang harus Anda lakukan.

Mulai dari bikin lubang tanam yang enggak kecil (minimal ukuran 50x50cm), yang lumayan menguras tenaga.

Terus lubang harus diangin-anginkan selama seminggu, biar bibit hama dan penyakitnya pergi.

Lalu campur tanah galian dengan pupuk kandang, kemudian masukkan ke dalam lubang sampai penuh.

Setelah itu, biarkan selama minimal 1 bulan, menunggu pupuk kandangnya terfermentasi sempurna di dalam tanah.

Setelah 1 bulan, baru deh bibit anggurnya ditanam ke lubang tanam yang dibuat tadi.

Ribet, kan!?

Makanya, mendingan tanam di pot.

Tinggal sat…set…sat…set… beres!

2. Mudah melindungi pohon dari hujan

Pohon anggur itu enggak boleh sering kena hujan, karena bisa memicu serangan jamur daun yang parah.

Jadi, pohon harus dikasih atap transparan pelindung hujan.

Bisa dari plastik UV, plastik cor bening, asbes plastik bening, atau semisalnya, BEBAS.

Kalo tanam di pot, bikin atap pelidungnya jauh lebih simpel, karena ukuran pohon yang minimalis dan pendek.

Beda dengan pohon grounding, di mana ukuran pohon lebih besar dan luas, mau enggak mau bikin atapnya juga harus lebih lebar dan tinggi.

Dari sisi biaya juga bakal sangat jauh perbedaannya.

3. Cepat berbuah

Enggak perlu nunggu lama.

Pohon anggur yang ditanam dalam pot, bisa dibuahkan pada usia 5-6 bulan setelah tanam.

Bahkan bisa lebih cepat dari itu, kalo Anda tanam dari bibit besar.

Jadi, semakin cepat Anda bisa menikmati panen perdana, semakin “terbakar” semangat Anda untuk terus berkebun anggur.

Kalo semangat Anda sudah membara, terserah Anda kalo mau coba tanam grounding.

Yang jelas, Anda sudah enggak terlalu penasaran lagi dengan pohon anggur, karena sudah pernah menikmati hasil panennya.

Jadi, kalo tanam pohon grounding dan harus nunggu setahun baru dibuahkan pertama kali, Anda enggak bakal kebakaran jenggot, alias enggak bosen nunggunya.

Saran #2 – Tanam 1-3 Pohon Aja

Jangan terlalu ambisius menanam banyak pohon anggur di awal.

Cukup tanam 1 atau 2 pohon, atau paling banyak 3 pohon.

Semakin sedikit pohon yang Anda tanam, semakin teliti Anda mengamati proses tumbuh-kembang pohon anggur Anda dari minggu ke minggu.

Semakin teliti Anda mengamati proses pertumbuhannya, maka semakin mudah Anda mengidentifikasi setiap masalah yang muncul, kemudian mencari solusinya.

Bayangkan Anda menanam 10 pohon anggur.

Di mana, dalam waktu bersamaan ada 5 pohon mengalami gejala masalah pertumbuhan yang berbeda satu sama lain.

  • Ada yang daunnya mendadak kering dan rontok.
  • Ada yang sebagian besar pucuknya macet.
  • Ada yang daunnya pada keriting.
  • Ada yang batangnya banyak benjolan kecil-kecil.
  • Dan ada yang warna daunnya mendadak pucat.

Kebayang enggak bingungnya menghadapi beragam masalah seperti itu, sementara Anda belum tahu banyak, bahkan enggak tahu apa-apa soal tanaman anggur.

Jangankan mencari solusi.

Faktor penyebabnya aja Anda enggak paham.

Kira-kira Anda mengatasinya bagaimana, coba!?

Itulah pentingnya menanam sedikit pohon di awal, biar Anda enggak kaget berhadapan dengan beragam masalah yang muncul.

Di mana, Anda bisa mempelajari dan mengatasinya secara bertahap, satu demi satu.

Saran #3- Tanam Varietas Genjah

Maksudnya “genjah” adalah; varietas anggur yang bisa dibuahkan secepat mungkin dalam 5-6 bulan setelah tanam, sebagaimana sudah saya singgung sebelumnya.

Karena ada sebagian varietas yang baru bisa berbuah pertama kali di usia 1-2 tahun, bahkan lebih.

Kalo Anda tanam varietas seperti itu, semangat berkebun anggur Anda bakal “padam” duluan di tengah jalan, karena capek nungguinnya.

Di samping itu, kalo tanam varietas yang genjah, usia pohon genap 2 tahun Anda sudah bisa panen 3-4 kali.

Sedangkan kalo tanam varietas yang gak genjah, usia segitu Anda cuma menikmati panen 1-2 kali.

Sayang waktu, kan!?

Saran #4 – Gunakan Metode Budidaya Paling Simpel

Di internet, entah YouTube, Google, grup Facebook, dan lainnya, Anda bisa menemukan berbagai metode tanam dan perawatan pohon anggur dengan banyak versi.

Mulai dari versi yang paling sederhana.

Sampai versi paling njlimet, ala-ala kebun anggur komersial.

Jangan pernah mencoba versi yang ribet, meskipun metodenya terdengar “sangat menarik”.

Karena itulah yang membuat saya dulu menderita; jatuh-bangun merawat pohon anggur.

Semakin kompleks metode budidaya, maka semakin banyak pengetahuan, pengalaman, dan keahlian tertentu yang harus kita miliki untuk bisa mempraktekkannya.

Ibarat bikin kolam ikan sekedar pake dinding terpal atau semen + bata merah, tanpa embel-embel yang lain.

Metode tersebut tidak membutuhkan banyak pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam pembuatannya.

Lain cerita kalau membuat kolam yang didesain dengan kombinasi batu alam, bata merah, rumah-rumahan ikan, air terjun buatan, air mancur, sistem filterisasi air, dan seterusnya.

Orang biasa yang belum pernah bikin kolam seperti itu, mungkin bakal menangis putus asa membuatnya.

Kecuali, itu orang bermental baja. Haha…

INTINYA:

Di awal-awal, fokus aja mengejar panen perdana dari pohon anggur pertama Anda.

Metode budidaya apapun yang Anda pilih enggak penting, asalkan itu PRAKTIS dan SESEDERHANA mungkin.

Jangan pikirin gimana buahnya banyak, kualitasnya bagus, penampilannya premium, dan lain-lain.

Itu nanti dipelajari sambil jalan, setelah Anda berhasil panen perdana.

Saran #5 – Pahami Gejala Masalah Umum Tanaman Anggur

Ini sangat penting, nih.

Tapi banyak penghobi pemula yang melewatkannya.

Di awal-awal, rutin amati tumbuh-kembang pohon anggur Anda dari minggu ke minggu.

Lalu, kalau ada bentuk, warna, ukuran, atau apapun dari daun, batang, dan pucuk pohon yang enggak wajar, segera cari tahu itu gejala masalah apa.

  • Apakah pohon sedang terserang hama…
  • Diserang penyakit…
  • Stres akibat cuaca atau kondisi lingkungan yang enggak bagus…
  • Kekurangan unsur hara tertentu…
  • Atau karena masalah lain.

Anda harus memperhatikan ciri-ciri gejalanya sebaik mungkin.

Nah, di sini Anda sangat membutuhkan bantuan penghobi anggur senior, untuk memberitahu Anda “inti masalah” yang sedang dialami pohon anggur Anda, secara AKURAT dan TANPA TEORI-TEORI yang njlimet.

Tidak sedikit penghobi yang putus asa merawat pohon anggur, akibat tidak mampu menguasai bagian ini.

Sehingga, pohon anggur mereka tumbuh semakin merana dari minggu ke minggu, tanpa mereka tahu solusinya sama sekali.

Sampai pada akhirnya, pohon berujung mati.

Atau minimal menjadi “zombie” (hidup segan, mati pun enggan).

Saran #6 – Gunakan Pupuk Tambahan Seminimal Mungkin

Selama menanam, merawat, hingga membesarkan pohon anggur Anda sampai berbuah dan panen, sebisa mungkin cukup gunakan 1-2 jenis pupuk berbeda (di luar pupuk kandang/kompos dan kapur dolomit).

Misalnya cukup pakai NPK 16-16-16 aja, dari awal tanam sampai berbuah dan panen.

Atau pakai pupuk TSP untuk awal tanam, biar akar dan batang pohon cepat besar. Kemudian setelah pohon mulai agak bongsor sampai berbuah dan panen, cukup berikan pupuk NPK 16-16-16.

Jadi, jangan tergiur mencoba aneka jenis pupuk berbeda, sebagaimana yang dilakukan ratusan-ribuan penghobi anggur pemula di luar sana.

Ujung-ujungnya mereka bingung cara aplikasinya.

Atau sebagian pupuk berakhir nganggur di gudang, alias mubadzir.

Atau enggak jarang juga, pohon mereka sakit parah bahkan mati akibat overdosis pupuk, karena banyaknya dosis dan jenis pupuk yang dipakai, ala-ala es campur.

Sekali lagi, saya tegaskan:

Fokus Anda di awal adalah mengejar panen perdana secepat mungkin dan seefisien mungkin.

Penghobi yang menggunakan aneka jenis pupuk biasanya karena mengejar hasil panen melimpah, kualitas bagus, tampilan buah mulus, dan hal-hal muluk lainnya.

Semua itu abaikan dulu di awal.

Jangan sampai Anda sibuk belajar cara bikin es kopi seenak di Kedai Kopi Bintang 5, sementara seumur hidup Anda belum pernah mencicipi es kopi buatan Anda sendiri.

Mestinya, buatlah es kopi “kualitas biasa saja” dengan tangan Anda sendiri.

Setelah berhasil, barulah tingkatkan resepnya untuk mencapai rasa Bintang 5.

Kesimpulan

Belajar dalam bidang apapun, harus dilakukan secara bertahap.

Dimulai dari hal-hal paling dasar, simpel, dan ringkas.

Dalam belajar berkebun anggur dari NOL, kuasailah teknis tanam dan perawatan menggunakan metode budidaya yang praktis dan sesederhana mungkin.

Termasuk meminimalkan penggunaan pupuk tambahan.

Abaikan masalah produktifitas panen, kualitas panen, dan semisalnya.

Goal awal Anda adalah mengejar panen perdana secepat dan seefisien mungkin.

Tanam cukup 1-3 pohon saja, supaya mudah mengatasi masalah-masalah yang muncul.

Dan tanamlah di pot, karena proses tanam dan perawatannya lebih mudah, serta pohon bisa cepat berbuah, asalkan Anda menanam varietas yang genjah.

Terakhir yang tak kalah penting, kuasai ciri-ciri gejala masalah pertumbuhan paling umum pada tanaman anggur, beserta solusinya.

Dengan mengikuti keenam saran di atas, Anda akan lebih mudah, cepat, dan efektif menguasai teknis berkebun anggur dari NOL, sampai berhasil memetik panen perdana, InsyaAllah.

Dan Anda akan terminimalisir dari jatuh-bangun mengalami masalah-masalah atau melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu selama proses belajar tersebut.

Ngomong2, kalau Anda ingin mendapatkan tutorial lengkap berkebun anggur untuk pemula yang PRAKTIS dan SEDERHANA, Anda bisa mempelajarinya melalui link berikut:

https://daunku.com/tabulampot-anggur-express

Sementara itu aja yang bisa saya share, semoga bermanfaat.

Salam berkebun!

3 thoughts on “6 Saran “Berharga” Untuk Anda Yang Sedang Belajar Menanam Anggur Dari NOL”

  1. Alhamdulillah
    Barakallah
    Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokaatuh
    Mohon ijin pak Haris, saya ada usulan bagaimana jika bapak dan team mengadakan training menanam tabulampot anggur dari nol sampai panen dengan biaya yang terjangkau tapi juga disesuaikan, caranya:
    1. Semua peserta dapat bibit dari tempat bapak dengan varian yang sama (kalau bisa).
    2. Semua peserta melakukan persiapan media tanam dan pot yang sama.
    3. Semua peserta menanam di pot pada hari yang sama.
    4. Semua peserta melakukan segala sesuatunya sama sesuai petunjuk dari trainer.
    5. Semua peserta dimasukkan ke GWA khusus.
    Agar jika ada permasalahan apapun peserta bisa tanya dan mendapatkan jawaban solusi dan semua peserta dapat informasi yang sama.

    Demikian dan terima kasih atas perhatiannya juga ilmunya pak Haris

    1. Wa’alaikumsalam warohmatullahi wabarokaatuh,

      Sebelumnya sudah pernah pak, tapi tidak berjalan sesuai rencana. Banyak peserta yang enggak konsisten merawat pohon anggurnya.

      Ujung2nya, progress masing-masing peserta menjadi berbeda, ada yang cepat, agak lambat, dan sangat lambat.

      Dampaknya, dalam waktu yang sama, saya harus memberi banyak arahan teknis berbeda ke masing-masing peserta, dan itu cukup melelahkan.

      Sebelumnya, terimakasih atas usulannya pak, dan terimakasih juga sudah berkunjung ke Daunku.com 🙂

      1. Masya Allah
        Ternyata sudah terlaksana program itu ya, baik pak Haris saya nyimak terus ilmunya dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmunya pak.

        SEMANGAT!!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Maaf, seluruh konten di website ini tidak bisa Anda copy!

Scroll to Top