Buahnya Kok Asem Banget?


“Mas, saya punya pohon anggur kok buahnya asem banget ya? Terus buahnya kecil-kecil kayak kelereng. Gimana caranya biar bisa manis dan gede-gede?” Tanya seseorang lewat WhatsApp.

Saya jawab, “Pohon anggurnya jenis apa pak? Anggur import bukan?”

“Enggak tau namanya mas, kata penjualnya ini anggur merah import.” Jawab beliau.

“Mohon dikirimkan foto pohon sama buahnya pak, biar saya bantu cek.” Pinta saya ke beliau karena penasaran.

Beberapa menit kemudian datang chat dari beliau, “Ini mas fotonya . . . . . .”

Jrenggg…jrenggg… Ternyata oh ternyata, itu anggur lokal jenis Red Master, kawan. 😳

Wajar aja buahnya asem.

Asem buangetttt bahkan, dan buahnya kecil-kecil buangettt

“Memang itu karakternya, pak.” Jawab saya.

Namanya Juga ‘Anggur Hutan’

Iya beneran, Red Master itu buahnya memang gak layak konsumsi.

Makanya saya juluki “anggur hutan”. 🤭

Mungkin burung dan ular-ularlah yang doyan makan buahnya. Hehe…

Jadi, enggak perlu cari solusi gimana bikin buahnya manis dan gede-gede.

Enggak akan bisa! 😅

Banyak Terjadi

Kasus di atas tidak hanya sekali – dua kali saya jumpai. Tapi ada puluhan orang pernah menanyakan hal yang sama.

Saya yakin, jumlah mereka jauh lebih banyak di luar sana, karena enggak semua orang nanya ke saya.

Singkat cerita, setelah ngobrol lebih lanjut, akhirnya saya temukan akar masalahnya.

Jadi begini:

Mereka beli bibit anggur di internet, yang mana penjualnya bilang itu bibit jenis anggur import berwarna merah, buahnya manis, dan besar-besar.

Setelah bibit ditanam, beberapa kuartal atau setahun kemudian pohon pun berbuah.

Pemiliknya seneng kegirangan.

Setelah penantian lama, akhirnya tiba masa memetik hasil, begitu harap mereka. 🤩

Namun ketika buah-buah sudah mulai matang, dahi mereka mendadak mengerut. Sementara mata mereka menatap tajam ke setiap tandan buah dengan penuh keheranan.

Dalam hati bertanya-tanya, “Kenapa buahnya kecil-kecil? Warna buahnya kok hitam? Padahal kata penjualnya, ini anggur merah dan buahnya besar-besar.”

Mereka semakin bingung ketika lidah mereka mencicipi daging buahnya yang kenyal, “Arrgghhh, kok buahnya asem buangettt???” 🤢

Taraaa….. Anda Tertipu, Kawan!

Itu bukan anggur import seperti yang dikatakan sang penjual, tapi anggur hutan.

Setelah saya telusuri lebih jauh, ternyata mereka tergiur bibit anggur berharga murah + banyak bonus. Capek, deh. 😆

“Anggur import… anggur import…

Yok, dibeli bibitnya!

100 ribu dapet 5, ada BONUS 1 bibit juga, lho.

Sama gratis ongkir lagi.

Yok, dibeli!!!”

Biasanya di Tokopedia dan Shopee banyak pedagang kayak gitu, dan pernah saya lihat juga di beberapa iklan sponsor di Facebook.

Anda pernah mengalami?

Kalo belum, jangan coba-coba ya!

Sayang duit. 😁

Harga bibit anggur import saat ini rata-rata antara Rp70rb sampai ratusan ribu, tergantung spesifikasi (usia, ukuran, dan kualitas bibit).

Kalo ada yang jual di bawah Rp50ribu, apalagi Rp100ribu dapet 5 bibit misalnya, jangan coba-coba beli, karena itu pasti anggur lokal, atau mungkin anggur hutan.

Meskipun penjualnya bilang anggur import, jangan percaya, saya yakin 100% dusta. 😒