Standar Sederhana


Pada bab sebelumnya, kita sudah membahas pentingnya memilih metode berkebun anggur yang sesederhana mungkin di awal.

Masalahnya, “standar sederhana” setiap orang berbeda-beda, meskipun sama-sama penghobi anggur pemula.

Itu terjadi karena perbedaan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam berkebun secara umum.

Ada orang yang sudah lama bercocok tanam di pekarangan rumah, entah tanam pohon buah, sayur, hias, atau lain sebagainya. Sehingga, ia memiliki banyak wawasan dan pengalaman berkebun, yang tentu saja bisa membantunya menguasai teknik budidaya anggur lebih cepat.

Di sisi lain, ada orang yang tidak biasa atau bahkan belum pernah bercocok tanam apapun sebelumnya. Sehingga, wawasan dan pengalamannya dalam berkebun sangatlah terbatas bahkan mungkin NOL.

Saya yakin Anda akan sepakat, bahwa “standar sederhana” kedua orang tersebut pasti berbeda.

Metode yang dianggap sederhana oleh orang pertama, mungkin saja akan dianggap rumit bagi orang kedua.

Sedangkan metode yang dianggap sulit bagi orang pertama, bisa-bisa dianggap “bencana” bagi orang kedua. 😁

Kesimpulan

Tidak ada standar sederhana yang baku.

Setiap orang memiliki standarnya masing-masing, berdasarkan pengalamannya dalam berkebun.

Maka, pilihlah metode berkebun anggur yang sederhana menurut standar Anda sendiri, bukan menurut orang lain.

Cara memilihnya cukup mudah, silakan jawab dua pertanyaan berikut:

  1. Apakah Anda yakin “mampu mempraktekkan” metode tersebut dari awal sampai akhir?
  2. Apakah Anda yakin “bisa konsisten” merawat pohon anggur setidaknya 1 tahun kedepan menggunakan metode tersebut?

Kalau semua jawabannya IYA, maka metode tersebut cocok untuk Anda.

Lanjutkannn…!!! 😎

Bagaimana Metode Dalam E-book Ini?

Seluruh teknis tanam dan perawatan pohon anggur yang saya bagikan di dalam Grapevine Story (Jilid 1) ini menggunakan metode sederhana pada “level terendah”.

Dengan kata lain, metode tersebut bisa dipraktekkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang tidak pernah bercocok tanam apapun sebelumnya, InsyaAllah.

Adapun metode yang lebih kompleks, saya bagikan di dalam e-book Grapevine Story pada jilid-jilid berikutnya yang akan datang.