Sistem Rambatan


Ada banyak sistem rambatan yang bisa Anda gunakan untuk memelihara pohon anggur, mulai dari yang paling sederhana, sampai paling kompleks.

Namun yang terbaik adalah; memilih sistem rambatan paling sederhana, namun mampu memberikan hasil panen melimpah.

Ada dua sistem rambatan yang memenuhi kriteria tersebut, dan keduanya sudah sangat umum diterapkan di Indonesia, yaitu:

  1. Pergola / Para-Para
  2. Espalier / Teralis

Seperti apa model kedua sistem rambatan tersebut, berikut penjelasannya:

1. Sistem Rambatan Pergola (Para-Para)

Merupakan sistem rambatan anggur paling tua di dunia, di mana seluruh percabangan pohon dirambatkan di atas atap para-para yang terbuat dari kayu, bambu, kawat, dan yang paling modern terbuat dari baja ringan.

Sampai saat ini, belum ada sistem rambatan lain yang mampu menyaingi sistem pergola dalam hal; kemampuan menghasilkan panen buah anggur dengan kuantitas sangat tinggi.

Selain itu, rambatan ini juga menawarkan pemandangan lebih berestetika tinggi dibandingkan sistem rambatan lain kebanyakan.

Sehingga, sangat ideal untuk diterapkan pada kebun pekarangan rumah, karena dapat meningkatkan estetika taman dan eksterior rumah secara signifikan.

Ukuran pergola anggur umumnya memiliki tinggi antara 1,5 – 2,5 meter dari permukaan tanah. Beberapa penghobi membuatnya lebih tinggi hingga 3 meter atau lebih.

Namun pergola yang terlalu tinggi tersebut akan menyulitkan proses pemeliharaan pohon seperti; pemangkasan, penyemprotan pestisida, mengontrol kesehatan pohon, memanen, dan sebagainya.

Selain itu, pergola yang lebih tinggi dari 2,5 meter juga dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja selama melakukan pemeliharaan.

Adapun untuk luas pergola, bisa seluas yang Anda mau.

Jika Anda memiliki pekarangan seluas 50 m² misalnya, atau setara 10 x 5 meter, dan Anda ingin memenuhinya dengan pergola anggur sebagai peneduh, maka itu sangat memungkinkan.

Bahkan dengan luas berkali-kali lipat dari itu pun, tidak ada masalah.

Nantinya, Anda tinggal menyesuaikan saja jumlah pohon anggur yang diperlukan dengan luas pergola, supaya seluruh bagian pergola bisa terisi penuh.

Menurut Chuck Ingels, seorang Farm Advisor dari University of California Cooperative Extension, mengatakan bahwa satu pohon anggur mampu menutupi pergola seluas 15-30 m², atau setara 5 x 3 meter hingga 5 x 6 meter.

Hanya saja, diperlukan waktu 3 tahun bahkan lebih bagi pohon anggur untuk menutupi pergola seluas itu.

Jika Anda tidak keberatan menunggu selama itu, silakan mengikuti aturan tersebut.

Namun jika Anda menginginkan waktu lebih singkat, maka ada aturan lain yang lebih realistis, yakni tanam satu pohon anggur untuk setiap 6-9 m² luas pergola, atau setara 3 x 2 meter hingga 3 x 3 meter.

Dengan luas segitu, pohon anggur mampu menutupi pergola dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Dalam pembuatan konstruksi pergola, atur ukuran grid berukuran antara 40-50cm.

Jangan kurang dari 40cm, karena akan menyulitkan proses pemeliharaan pohon. Dan jangan melebihi 50cm, karena menyebabkan cabang-cabang pohon mudah jatuh menjutai ke bawah pergola.

2. Sistem Rambatan Espalier (Teralis)

Merupakan sistem rambatan baru yang dikembangkan untuk keperluan budidaya anggur skala komersial. Namun pada akhirnya, banyak ditiru oleh penghobi untuk budidaya anggur skala pekarangan rumah.

Dalam budidaya anggur skala komersial, petani berusaha menghasilkan panen dengan kuantitas dan kualitas yang seseimbang mungkin.

Karena ada sebuah prinsip dalam pertanian anggur yaitu; semakin tinggi kuantitas panen, maka semakin rendah kualitasnya.

Sehingga untuk menghasilkan panen berkualitas tinggi, namun dengan kuantitas yang tetap menguntungkan, maka penggunaan rambatan sistem espalier merupakan salah satu solusinya.

Di samping itu, rambatan sistem ini juga menawarkan keuntungan lain yang tak kalah penting bagi petani yaitu:

  • Biaya konstruksi rambatan lebih terjangkau
  • Manajemen kebun jauh lebih efektif dan efisien seperti; pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan sebagainya.
  • Memungkinkan penggunaan alat pertanian modern yang dijalankan menggunakan traktor atau semisalnya untuk melakukan penyemprotan pestisida, pemangkasan, pembajakan, hingga pemanenan secara massal dan otomatis, tanpa banyak melibatkan tenaga manusia.
  • Dan keuntungan lainnya, terlalu panjang kalo mau disebutkan semua.

Nah, jika Anda merasa rambatan sistem pergola terlalu ribet dalam pembuatan konstruksinya, atau ribet dalam proses pemeliharaan pohonnya yang harus naik tangga, belum lagi resiko kecelakaan kerja (terutama bagi Anda yang sudah berusia lanjut), maka rambatan sistem espalier adalah alternatif terbaik.

Prinsip dasar dari sistem espalier adalah merambatkan pohon anggur secara vertikal, membentuk seperti pagar atau sekat, di mana ketinggian rambatan menyesuaikan dengan ketinggian maksimum yang bisa dijangkau oleh tangan kita dalam keadaan berdiri di atas tanah.

Sehingga, hal tersebut akan memudahkan kita dalam proses pemeliharaan pohon, karena tidak memerlukan tangga atau menaiki sesuatu untuk menjangkau seluruh percabangan pohon.

Bahkan, kita enggak perlu jinjit sama sekali.

Di samping itu, pandangan mata kita selama melakukan pemeliharaan pohon mengarah horizontal, tidak perlu mendongakkan kepala ke atas.

Kita tahu sendiri lah ya, dongakin kepala ke atas terlalu lama, tentu bisa bikin leher dan bahu pegel-pegel, bahkan mungkin beresiko keseleo bagi yang sudah berusia lanjut.

Konstruksi espalier terdiri dari 2 buah tiang dari kayu, bambu, besi, atau beton setinggi 180 – 200cm dari permukaan tanah, dengan jarak antara keduanya sekitar 1-3 meter.

Lalu di tengahnya terdapat 3-4 buah kawat horizontal yang menghubungkan kedua tiang tersebut, di mana jarak ketinggian antar kawat adalah 30-50cm.

Sementara, ketinggian kawat pertama atau paling bawah adalah 50-70 cm dari permukaan tanah, menyesuaikan tinggi tiang.