Icip-Icip Dulu


Beberapa tahun lalu, seseorang dari Kalimantan membeli bibit anggur dari kami sebanyak belasan pohon.

Awalnya saya pikir; “Apa enggak kebanyakan beli sebanyak itu?”

β€œTapi biarlah, mungkin beliau sudah pengalaman tanam anggur.” Jawab saya dalam hati untuk mengabaikan pertanyaan di atas.

Singkat cerita, beberapa bulan kemudian saya mendapat informasi, bahwa beliau telah “pensiun dini” dari berkebun anggur.

Beliau frustasi, karena hampir semua pohon anggurnya tumbuh tidak sesuai harapan.

Banyak yang pertumbuhannya macet dan mati.

Lagi-lagi, beliau adalah contoh lain dari penghobi pemula yang berekspektasi terlalu tinggi.

Belum punya pengetahuan dan pengalaman yang cukup, tapi sudah berani mengambil resiko – menanam banyak pohon anggur sekaligus sejak awal.

Hasilnya ya begitulah, ujung-ujungnya kapok menanam anggur.

Tapi pelajaran yang ingin saya ambil bukan itu, karena sudah kita bahas pada bab yang lalu.

Pelajaran

Kalau belum pernah menanam pohon anggur atau sudah pernah tapi masih gagal, sebaiknya jangan mengoleksi banyak pohon sekaligus di awal.

Tanam aja maksimal 5 pohon.

Mengapa begitu?

Karena selama 1 tahun pertama sejak tanam, pohon anggur masih sangat lemah terhadap hama, penyakit, dan cuaca ekstrim.

Sehingga, Anda perlu memberi perhatian lebih selama fase tersebut.

Sayangnya, itu enggak mudah.

Kegagalan saya di awal-awal menanam anggur dulu ya pada fase ini. 😭

Ceritanya Waktu Itu:

Saya sudah membaca banyak referensi seputar pengendalian hama & penyakit anggur.

Di dalam referensi tersebut, dilampirkan foto-foto contoh gejala pohon anggur yang diserang hama dan penyakit, beserta instruksi cara mencegah dan mengobatinya.

Tapi waktu pohon anggur saya benar-benar terserang hama atau penyakit, saya bingung menentukan hama atau penyakit apa yang sedang menyerang pohon saya.

Sebab, gejala yang terlihat sangat mirip dengan beberapa kasus berbeda yang dijelaskan pada sumber bacaan tadi.

Biar semakin jelas, contohnya begini:

Di dalam referensi yang saya baca kan ada foto-foto contoh gejala serangan hama A, hama B, hama C, penyakit A, penyakit B, penyakit C, dan seterusnya, tuh.

Nah, ternyata gejala antara serangan hama A dengan hama B atau C misalnya, itu bisa mirip-mirip, lho.

Jadi, otak saya agak terbakar waktu mencocokkan gejala di pohon anggur saya dengan gejala yang ditampilkan dalam foto-foto tadi. 🀯

Pada Akhirnya:

Saya cuma bisa menebak-nebak, “Oh, mungkin ini gejala serangan hama XXX, deh.”

Terus saya ikutin tuh cara mengobatinya.

Eehhh setelah beberapa waktu kemudian, baru ketahuan ternyata tebakan saya salah. 😫

Alhasil, karena saya salah memberikan perlakuan (cara mengobatinya), maka bukannya sembuh, malah timbul masalah baru. 😭

Padahal waktu itu cuma tanam beberapa pohon anggur doang, lho.

Enggak sampai 5 pohon seinget saya.

Tapi itu sudah cukup membuat saya kewalahan ngurusnya, terutama dalam mengatasi serangan hama dan penyakit.

Atau mungkin, dasar saya-nya aja yang enggak pinter ya.

Jadi, sering salah waktu mendiagnosis gejala serangan hama dan penyakit pohon anggur. 🀣