Ekspektasi VS Realita


Saya sering mengulik percakapan di berbagai grup Facebook yang membahas tentang berkebun anggur.

Dan tak jarang juga, saya menyimak komentar para netizen terkait video-video seputar berkebun anggur di YouTube.

Menariknya, saya menemukan satu masalah yang dialami oleh banyak penghobi anggur, terutama pemula.

Satu masalah tersebut adalah:

“Sebagian orang yang baru pertama kali menanam anggur memiliki ekspektasi terlalu tinggi. Mereka menganggap pohon anggur cukup mudah ditanam dan dipelihara hingga berbuah produktif.”

Wajar sih, tidak sedikit YouTuber yang mengiming-imingi pohon anggur mudah tumbuh dan berbuah di Indonesia, serta mudah dipelihara oleh semua orang.

Mereka mengajak banyak orang untuk tertarik menanam anggur melalui video-video mereka di YouTube.

Meskipun bisa jadi, itu cara mereka memasarkan bibit anggur ke penghobi baru.

Semakin banyak yang tertarik menanam anggur, maka semakin besar peluang orang-orang membeli bibit anggur dari mereka.

Namun, enggak semua begitu, ya.

Enggak sedikit YouTuber yang sangat tulus ingin; tanaman anggur dikenal dan dikembangkan secara meluas di Indonesia.

Jadi, tidak selalu bertendensi jualan.

Realitanya Gimana?

Kembali ke ekspektasi kebanyakan orang tadi.

Realitanya tidak semudah itu, kawan.

Masih teringat jelas di kepala saya, bagaimana perjuangan saya dan rekan-rekan beberapa tahun silam, ketika kami pertama kali menanam pohon anggur.

Banyak sekali rintangan yang kami hadapi.

Entah, sudah berapa banyak pohon anggur yang berakhir di kotak sampah – mati sebelum dewasa.

Bahkan, pohon yang berhasil tumbuh besar dan berbuah pun, tidak semuanya sukses mencapai panen.

Banyak dari mereka gagal panen 100%, akibat buah rusak oleh serangan hama dan penyakit.

Kesimpulan

Hindari berekspektasi terlalu tinggi!

Menanam anggur memerlukan kesabaran dan komitmen yang cukup (menegaskan kembali pelajaran dari cerita yang lalu).

Jangan termakan iming-iming yang mengatakan; menanam pohon anggur itu mudah dan semua orang pasti bisa.

Sekali lagi, realitanya tidak semudah yang mereka katakan atau yang Anda pikirkan.

Memang benar, “menanamnya” sangat mudah.

Tetapi, “merawatnya” sampai tumbuh besar dan berbuah tidaklah mudah.

Banyak penghobi pontang-panting untuk mencapainya.

Sejak awal tanam berekspektasilah bahwa:

Pohon anggur pertama Anda merupakan “pohon uji coba” Anda untuk belajar merawatnya hingga berbuah. Dan anggaplah, kemungkinan besar ia akan berakhir di kotak sampah – mati sebelum dewasa.

Dengan ekspektasi seperti itu, Anda bisa lebih bijak dalam memelihara pohon anggur pertama kalinya.

Di mana, Anda lebih fokus pada proses belajar, daripada mengejar hasil.

Meskipun mengharapkan hasil panen melimpah tidaklah salah.

Namun, jangan sampai harapan tersebut Anda kejar berlebihan.

Bagaimanapun, Anda masih pertama kali menanam pohon anggur.

Perlu waktu dan jam terbang yang cukup bagi Anda, untuk menguasai teknis perawatan pohon anggur yang baik dan benar.

Semua itu membutuhkan proses yang tidak sebentar.