Pemeliharaan Pohon Berbuah


Demi meminimalisir terjadinya penurunan atau kegagalan hasil panen, maka Anda perlu memberikan perlakuan khusus pada pohon anggur, sejak awal tumbuh tunas-tunas baru (pasca pangkas pembuahan) hingga menjelang panen.

Apa saja yang perlu dilakukan, berikut daftarnya.

1. Penyiraman

Terapkan prinsip “Tunda penyiraman selagi tanah masih lembab” seperti pembahasan yang lalu.

Pohon anggur yang sedang berbuah tidak boleh mendapatkan air berlebih, karena akan menyebabkan buah mudah pecah dan rontok.

Di samping itu, pohon juga tidak boleh kekeringan air walau sehari, karena akan menyebabkan perkembangan buah bermasalah.

Salah satu gejala pohon sedang mengalami kekeringan adalah; sebagian besar buah mendadak mengempis dan keriput.

Lalu, jika pohon segera Anda siram kembali, maka seluruh buah akan kembali normal seperti semula.

[GAMBAR]

Namun perlu Anda catat; sejak saat itu, perkembangan buah akan macet (tidak bisa tumbuh besar lagi) dan sulit matang.

Sekalipun matang, rasa buah biasanya tidak enak dimakan.

2. Pengurangan Tandan Buah

Dari kelima cabang yang telah Anda pangkas ketika menjalankan prosedur pembuahan, masing-masing biasanya akan tumbuh tunas-tunas baru dengan membawa satu tandan buah atau lebih.

Nah, mengingat usia pohon yang masih sangat muda, maka Anda harus membatasi cukup 1 (satu) tandan buah pada masing-masing cabang, tidak lebih.

Artinya, akan ada 5 tandan buah dalam satu pohon.

Jika Anda membiarkan ada lebih dari 5 tandan buah dalam satu pohon, maka pohon anggur Anda akan mengalami over-fruiting (menghasilkan buah berlebih).

Itu menyebabkan metabolisme pohon terganggu secara keseluruhan.

Perakaran, batang, cabang, dan tunas-tunas baru akan tumbuh lebih lambat dari seharusnya.

Dan lebih buruknya lagi, dampak over-fruiting akan terus berlanjut hingga pembuahan selanjutnya, yakni hasil panen pembuahan mendatang akan menurun signifikan dan berkualitas buruk.

Jadi, jangan sayang-sayang mengurangi jumlah tandan buah yang ada, ya! 😉

Pengurangan tandan buah dilakukan ketika bunga anggur sudah berkembang menjadi bakal buah atau fruit set.

Pada cabang yang membawa lebih dari satu tandan buah, pilih satu yang paling besar dan buang sisanya.

[GAMBAR]

3. Pemupukan

Setelah berry berukuran sebesar biji jagung, berikan pupuk NPK Mutiara Professional (9-25-25) sebanyak 100 gram setiap sebulan sekali sampai menjelang panen.

Cara pemupukannya adalah dipendam mengelilingi batang pohon sejauh radius 50cm atau lebih.

Selain pupuk tersebut, Anda juga bisa memberikan pupuk hayati JMS (Jadam Microorganism Solution) seperti sebelumnya.

Pupuk hayati akan meningkatkan populasi dan aktifitas mikroorganisme pengurai, sehingga “nutrisi siap saji” selalu tersedia di dalam tanah.

Masih ingat penjelasan yang lalu?

Pupuk kandang dan pupuk kimia yang kita berikan ke tanah, tidak bisa langsung diserap akar tanaman, namun harus melalui proses penguraian terlebih dahulu oleh mikroorganisme tanah.

4. Penjarangan Berry

Ketika berry sudah sebesar biji jagung, kurangi jumlah berry secara bertahap setiap beberapa minggu sekali, sampai terbuang sebanyak 40-70% dalam satu tandan.

Berry yang perlu dibuang adalah berry yang berukuran terlalu kecil dan saling berhimpitan.

Jika tidak dikurangi, maka sebagian besar buah akan mudah pecah saat membesar, akibat terhimpit satu sama lain.

[GAMBAR]

5. Pengaturan Tajuk

Batasi panjang cabang yang tumbuh dari hasil pangkas pembuahan, masing-masing maksimal 15 daun. Kemudian, atur posisi percabangan agar tidak saling tumpang-tindih.

Pada cabang yang membawa buah, 15 daun dihitung mulai dari tandan buah.

Sedangkan cabang yang tidak membawa buah, atau membawa buah tetapi buahnya dibuang (akibat pengurangan tandan buah), 15 daun dihitung dari pangkal cabang.

Jika panjang percabangan tidak dibatasi, maka energi dan nutrisi pohon akan banyak terbagi ke pertumbuhan daun, tunas air, dan pucuk-pucuk cabang.

Alhasil, buah tidak mendapatkan asupan energi dan nutrisi yang optimal, sehingga kualitas buah pun menjadi tidak maksimal.

6. Pencegahan Hama & Penyakit

Setelah bunga anggur menjadi bakal buah atau fruit set, segera semprot seluruh daun, batang, dan buah dengan fungisida Dithane.

Ulangi penyemprotan setiap 2-4 minggu sekali pada musim kemarau, atau 1-2 minggu sekali pada musim hujan.

Semakin sering frekuensi penyemprotan, maka semakin rendah resiko pohon dan buah diserang penyakit jamur – yang merupakan salah satu penyebab gagal panen paling umum.

Setelah berry berukuran seujung jari kelingking orang dewasa, segera bungkus menggunakan kantong pembungkus khusus buah anggur untuk mencegah serangan lalat buah.

Ada beberapa pilihan bahan pembungkus; plastik, kertas, dan sejenis kain.

Sebaiknya hindari pembungkus berbahan plastik, karena banyak pengalaman buah mudah pecah dan diserang penyakit jamur.

Itu karena sering terjadi pengembunan pada bungkus buah berbahan plastik, akibat penguapan pada siang hari.

Embun yang dihasilkan dari penguapan tersebut lalu terjebak dan menempel pada permukaan plastik bagian dalam.

Maka, terjadilah kelembaban berlebih (akibat embun) dan suhu hangat (akibat paparan sinar matahari) secara bersamaan di dalam bungkus tersebut.

Sudah saya jelaskan pada materi yang lalu, bahwa kedua kondisi tersebut sangat disukai oleh penyakit jamur.

Jadi, sebaiknya gunakan pembungkus buah dari bahan kertas dan sejenis kain, hindari bahan plastik.

Terkait hama, sama seperti pemeliharaan pohon di awal; tidak perlu dilakukan pencegahan hama, karena pestisida organik kurang efektif untuk itu.

7. Kontrol Kesehatan Pohon Berkala

Periksa setidaknya seminggu sekali kondisi kesehatan pohon, supaya jika ada serangan hama atau penyakit, Anda bisa langsung gercep (gerak cepat) mengobatinya, sebelum serangan meluas.

Bagian pohon yang harus menjadi prioritas Anda saat mengontrol kesehatannya adalah:

  1. Tangkai pada tandan buah hingga tangkai-tangkai berry, karena sangat sering menjadi sasaran hama Kutu Putih.
  2. Permukaan kulit buah, karena sering menjadi sasaran penyakit jamur dan hama Thrips.

Setelah bagian itu selesai, barulah periksa bagian lainnya, seperti daun tua, daun muda, pucuk-pucuk cabang dan tunas, hingga batang pokok maupun batang percabangan.

Tapi jujur aja sih, sebagian penghobi males melakukan tugas ini – kontrol kesehatan pohon secara rutin.

Jadi, mereka baru sibuk ngurus pohonnya setelah buah-buah banyak yang pecah, rontok, dan busuk. 😒

Padahal kalo sampai pada kondisi seperti itu, artinya serangan hama atau penyakit sudah masuk stadium tinggi, alias parah dan sulit diatasi.

Kemungkinan yang terjadi ada dua, apabila mereka berhasil mengobatinya:

  1. Hanya tersisa sebagian kecil yang bisa dipanen
  2. Gagal panen 100%

Adapun kalo mereka tidak berhasil mengobatinya, maka sudah jelas jawabannya; tak ada yang bisa dimakan.

Maka, jangan remehkan tugas terakhir ini, ya! 😏

Pastikan Anda tidak terlambat tahu, ketika pohon diserang hama atau penyakit, sehingga Anda bisa gercep mengobatinya sedini mungkin.