Persiapan Awal


Sebelum melangkah maju menanam pohon anggur di pekarangan rumah, ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan terlebih dahulu.

Berikut di antaranya:

1. Lokasi Tanam

Pilih lokasi tanam yang mendapat sinar matahari langsung minimal 6 jam sehari, terutama pada area rambatan tempat percabangan pohon anggur dirambatkan.

Artinya, tidak masalah jika batang pokok kurang mendapatkan sinar matahari. Karena yang paling membutuhkan adalah daun-daun di seluruh percabangan pohon.

Jika tidak memungkinkan, maka seburuk-buruknya pohon harus mendapatkan sinar matahari 4 jam sehari.

Kalo kurang dari itu, sebaiknya tanam pohon lain aja yang lebih cocok untuk tempat teduh.

Jangan memaksakan menanam anggur.

Selain itu, pastikan lokasi tanam jauh dari sumber atau saluran air aktif seperti; kolam tanah, selokan, sumur pendek, sungai, atau semisalnya, agar pohon tidak mendapatkan air berlebih.

Sebab, kelebihan air bisa menyebabkan buah mudah pecah (crack) dan rontok saat pohon anggur berbuah nantinya.

2. Sistem Rambatan

Ada dua sistem rambatan yang bisa Anda gunakan yaitu; Pergola dan Espalier.

Silakan pilih salah satu.

Atau kalo Anda menanam beberapa pohon anggur, mungkin Anda ingin mencoba keduanya.

Seperti yang saya katakan pada chapter sebelumnya; sebaiknya pilih rambatan pergola jika pekarangan Anda sangat kecil, supaya Anda tetap bisa menghasilkan panen melimpah.

Namun jika Anda enggak mau repot bikin konstruksi pergola yang lumayan ribet, silakan memilih sistem espalier.

Tidak ada yang lebih baik dari kedua sistem ini.

Baik pergola maupun espalier, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi.

Sebagai jalan tengah, tanamlah beberapa pohon anggur dan terapkan kedua sistem tersebut, supaya Anda bisa mengambil keuntungan dari keduanya.

3. Jarak Tanam

Saya sudah jelaskan pada video yang lalu, bahwa jarak tanam pohon anggur menyesuaikan dengan sistem rambatan yang digunakan.

Pada sistem pergola, jarak tanam bisa sedekat 1 meter antar pohon, asalkan percabangan pohon di atas pergola harus diatur sedemikian rupa, supaya percabangan pohon yang satu dengan lainnya tidak saling tumpang-tindih.

Sedangkan pada sistem espalier, jarak tanam terbagi menjadi dua; jarak pohon dalam barisan dan jarak antar baris.

Jarak pohon dalam barisan menyesuaikan panjang lengan tiap pohon. Misal lengan pohon panjangnya 2 meter, maka jarak antar pohon adalah 2 meter.

Sehingga, lengan pohon satu dengan lainnya tidak saling menghimpit.

Sementara jarak antar baris yang paling aman adalah 2,5 meter atau lebih. Semakin longgar jaraknya, maka semakin meningkatkan kesehatan pohon secara jangka panjang.

Sebab, jarak antar baris yang longgar akan menghasilkan sirkulasi udara yang lancar dan paparan sinar matahari merata ke seluruh percabangan pohon.

Kondisi tersebut sangat penting diupayakan untuk mencegah perkembangan penyakit jamur seperti Embun Bulu (Downy Mildew) dan Karat Daun (Leaf Rust) – yang merupakan masalah utama tanaman anggur di Indonesia.

4. Atap Pelindung Hujan

Selain jarak tanam yang longgar, strategi menekan perkembangan penyakit jamur berikutnya adalah mencegah pohon anggur sering terpapar air hujan.

Sebab, air hujan sangat efektif meningkatkan kelembaban udara di sekitar tajuk atau percabangan pohon, sehingga memicu tumbuh dan berkembangnya penyakit jamur.

Selain itu, air hujan juga seringkali membawa zat-zat polutan dari udara yang menyebabkan pH pada permukaan daun dan batang pohon menjadi asam – penyakit jamur sangat menyukai lingkungan yang asam.

Oleh karena itu, memberikan atap pelindung hujan pada pohon anggur Anda adalah solusi yang sangat urgent.

Bukan sekedar solusi alternatif, namun merupakan solusi yang wajib diterapkan, apabila Anda tidak ingin terus-terusan menyemprot pestisida setiap pekan, bahkan setiap hari.

Sebagaimana penjelasan yang lalu, dalam upaya mencegah penyakit jamur menggunakan pestisida, pohon harus segera disemprot pestisida pada hari yang sama atau paling lambat keesokan harinya setelah pohon kehujanan.

Jika setiap hari turun hujan, maka setiap hari Anda harus menyemprot pestisida.

Saya yakin, Anda tidak akan pernah mau melakukan tugas tersebut dalam jangka panjang, bukan!?

Jadi, penggunaan atap pelindung hujan adalah solusi yang sangat semestinya Anda ambil.

Anda bisa menggunakan plastik UV, asbes polycarbonate bening, asbes PVC bening, atau semisalnya untuk membuat atap tersebut. Sedangkan konstruksi rangkanya bisa dari bambu, kayu, beton, atau baja ringan.

Silakan pilih bahan yang paling terjangkau menurut Anda.

5. Bibit Anggur

Sebaiknya siapkan bibit anggur sejak jauh hari.

Sebagai gambaran, proses pengolahan tanah nantinya memerlukan waktu sekitar 1,5 bulan, sebelum bisa ditanami pohon anggur.

Anda bisa membeli bibit anggur sejak awal, kemudian menanamnya sementara di dalam polybag besar (diameter 30cm atau lebih).

Gunakan media tanam campuran; tanah gembur + cocopeat + kompos (1:1:1) saat menanam di dalam polybag.

Kalo enggak ada cocopeat, bisa diganti sekam lapuk atau arang sekam.

Dan perhatikan kembali, saya sebutkan di situ “kompos”, bukan pupuk kandang.

Jadi, hindari mencampurnya dengan pupuk kandang. Karena kalo menggunakan bahan tersebut, Anda harus menunggu beberapa minggu sebelum bisa ditanami bibit anggur.

Sedangkan jika menggunakan kompos, Anda bisa tanami langsung saat itu juga, setelah mencampur ketiga bahan media tanam dan memasukkannya ke dalam polybag.

Dengan begitu, saat tanah sudah siap ditanami, bibit anggur Anda telah memiliki akar yang jauh lebih rimbun dari saat awal Anda beli.

Hasilnya, pohon akan tumbuh berkali-kali lebih cepat, tak lama dari Anda menanamnya ke lahan atau grounding.

6. Pupuk

Ada beberapa macam pupuk yang perlu Anda siapkan untuk keperluan; pengolahan tanah hingga pohon berbuah dan panen.

Daftar jenis pupuk yang saya sebutkan di sini sudah memenuhi “standar mutu” untuk menghasilkan pohon anggur yang sehat, subur, dan produktif pada budidaya skala hobi atau pekarangan rumah.

Jadi, jangan tergiur menambahkan jenis pupuk lain, kecuali Anda benar-benar paham “esensi” menggunakan pupuk tambahan tersebut.

Berikut ini daftar pupuk yang perlu Anda siapkan:

  1. Pupuk kandang
  2. Kapur dolomit
  3. Pupuk SP36 atau TSP (pilih salah satu)
  4. Pupuk MKP
  5. Pupuk NPK Mutiara Professional (9-25-25)

Catatan:

  • Pupuk kandang harus sudah didekomposisi sempurna (sering disebut juga “difermentasi”) sampai warnanya menjadi hitam gelap, serta memiliki tekstur dan aroma mirip seperti tanah.
  • Pupuk kandang bisa dari kotoran hewan ternak apa saja seperti kambing, sapi, kuda, ayam, burung, dan semisalnya.
  • Pupuk nomor 1-3 perlu Anda siapkan sejak awal, karena akan digunakan saat pengolahan tanah. Sedangkan pupuk nomor 4 dan 5 bisa dibeli belakangan ketika pohon siap dibuahkan.

7. Pestisida

Anda juga perlu menyiapkan pestisida sejak awal.

Karena pohon anggur perlu Anda semprot pestisida sedini mungkin; sejak awal tanam, atau bahkan sebelum tanam (apabila bibit anggur ditanam sementara di dalam polybag seperti pembahasan sebelumnya).

Sebab, hama dan penyakit biasa menyerang kapan saja, sesuka hati mereka. Tidak peduli seberapa kecil pohon anggur Anda.

Berikut ini daftar pestisida yang perlu Anda beli:

  1. Fungisida kontak merek Dithane.
  2. Fungisida sistemik merek AmistarTop.
  3. Pestisida organik merek Magicgro G7, Phefoc, Pestona, Antilat, atau semisalnya.