Pro-Kontra Menanam Dalam Pot


Sebetulnya ini bicara selera. Masing-masing penghobi bebas memilih. Karena tidak ada pilihan yang salah. Baik menanam potting (di dalam pot) maupun grounded (di tanah langsung), keduanya sama-sama ideal bagi pohon anggur.

Tapi terkadang, ada kondisi tertentu yang menyebabkan opsi pertama lebih baik daripada yang kedua, atau sebaliknya.

Supaya adil, saya akan jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing berdasarkan pengalaman di lapangan. Setelah itu, silakan Anda tentukan sendiri pilihan Anda.

Kelebihan Menanam Anggur Potting

1. Proses tanam lebih cepat

Anda hanya perlu menyiapkan pot, membuat media tanam dengan bahan-bahan yang mudah didapat atau membeli media tanam kemasan siap pakai, lalu pohon anggur ditanam dan selesai.

Sedangkan menanam grounding, Anda harus membuat lubang tanam dulu dengan ukuran minimal 50x50x50cm. Kemudian membiarkan lubang selama seminggu untuk menghilangkan gas beracun dan mengusir hama tanah di dalam lubang. Selanjutnya mencampur tanah hasil galian dengan pupuk kandang atau kompos, dan seterusnya.

Lebih banyak langkah yang harus Anda kerjakan ketika menanam grounding. Meskipun tugas tersebut hanya dilakukan sekali saja di awal, namun tidak semua orang punya waktu atau bersedia melakukannya.

2. Pembuahan tidak kenal musim

Ini adalah bagian favorit saya. Kelebihan menanam anggur dalam pot paling prioritas menurut saya adalah pohon sangat mudah dibuahkan kapan saja tanpa bergantung musim. Baik musim kemarau maupun musim hujan, kita bisa membuahkannya tanpa banyak kendala.

Tidak seperti pohon anggur yang ditanam grounded (di tanah langsung), di mana ada kendala cukup serius apabila dibuahkan pada musim hujan. Kendalanya adalah masalah pasokan air berlebih di dalam tanah akibat curah hujan tinggi.

Pasokan air berlebih tersebut memicu buah anggur mudah crack (pecah) yang menyebabkan gagal panen hingga 100%. Sehingga, pembuahan pohon anggur grounded lebih aman di musim kemarau.

3. Solusi banjir

Jika daerah Anda sering mengalami kebanjiran, menanam di pot adalah solusi paling praktis untuk sebagian besar orang. Yang mana, Anda bisa memindahkan tanaman ke lokasi yang lebih tinggi dan aman dari genangan banjir.

Apabila banjir telah menjadi rutinitas tahunan di tempat Anda, maka saya sarankan tanam pohon anggur menggunakan pot yang ukurannya tidak terlalu besar, maksimal diameter 50cm. Tujuannya supaya Anda mudah mengangkat dan memindahkan pot ke lokasi yang aman dari banjir.

Atau Anda juga bisa membuat alas atau meja yang tinggi dari semen misalnya, kemudian meletakkan pot di atasnya. Ketinggian alas atau meja tentu harus lebih tinggi dari ketinggian banjir yang biasa terjadi di tempat Anda.

4. Efisien lahan & fleksibel

Anda bisa memanfaatkan lahan sekecil apapun, meskipun hanya 1 x 1 meter. Anda juga bisa meletakkan pot di lokasi manapun yang Anda inginkan seperti taman, teras, balkon, hingga atap rumah (roof top), asalkan lokasi tersebut mendapat sinar matahari yang cukup.

5. Lebih sering panen

Pohon anggur yang ditanam dalam pot bisa dibuahkan sebanyak 2-3 kali dalam setahun, karena tidak terkendala musim. Sedangkan pohon grounded hanya bisa dibuahkan 1-2 kali setahun.

Namun dalam hal kuantitas panen, tentu pohon grounded jauh mengalahkan pohon dalam pot. Di mana, hasil buah sekali panen bisa berkali-kali lebih banyak dibandingkan tabulampot anggur.

6. Bisa panen setiap bulan

Namun kita bisa menyiasati rendahnya kuantitas panen tersebut dengan menanam beberapa tabulampot anggur dan dibuahkan secara bergilir setiap bulan. Sehingga, kita bisa panen buah anggur sebulan sekali sepanjang tahun.

Meskipun lagi-lagi, kuantitas panen tidak akan bisa menandingi pohon grounded. Tetapi kita mendapatkan keuntungan lain yang tidak dimiliki pohon grounded, yaitu menikmati panen buah anggur setiap bulan dan sepanjang tahun non-stop.

Kekurangan Menanam Anggur Potting

1. Pemeliharaan Harus Kontinyu

Pohon anggur yang ditanam dalam pot tidak bisa Anda tinggal berbulan-bulan tanpa perawatan sama sekali. Minimal pohon harus Anda siram secara rutin. Jika tidak, pohon akan mati kekeringan.

Sedangkan pohon anggur grounded, terutama yang sudah dewasa, seringkali kondisinya baik-baik saja meskipun pohon tidak pernah disiram setengah tahun, atau bahkan sepanjang tahun (hanya mengandalkan hujan).

Selain itu, tabulampot anggur juga perlu dipupuk. Jika tidak, suatu saat pertumbuhan pohon akan macet dan kerdil akibat kekurangan nutrisi. Mengingat daya tampung nutrisi pada media tanam pot sangatlah terbatas dan mudah habis.

2. Frekuensi Penyiraman Tinggi

Penyiraman pohon anggur grounded bisa dilakukan seminggu sekali atau lebih jarang dari itu. Pada lahan yang sumber air tanahnya sangat dekat dengan permukaan tanah, penyiraman hampir tidak diperlukan sama sekali.

Sebaliknya, tabulampot anggur membutuhkan penyiraman rutin beberapa hari sekali, bahkan setiap hari apabila media tanamnya cepat kering. Jadi, menanam anggur di pot menuntut lebih banyak waktu dan tenaga Anda untuk menyiram.

3. Produktifitas Rendah

Semakin luas pertumbuhan akar, maka semakin besar dan rimbun pertumbuhan batang, daun, dan buahnya.

Pohon anggur dalam pot tidak akan mampu tumbuh optimal karena ruang tumbuh akar yang terbatas. Sehingga, produktifitasnya tidak akan bisa menyaingi pohon anggur grounded, terutama dalam hal kuantitas.

4. Penggantian Media Tanam Berkala

Media tanam akan memadat dan mengeras seiring berjalannya waktu, akibat tekanan air siraman dan hujan, serta volume perakaran pohon yang terlalu rimbun memenuhi pot. Itu menyebabkan media tanam kekurangan oksigen, mikroorganisme bermanfaat, dan kehilangan banyak cadangan nutrisi.

Maka, media tanam pot perlu diganti sebanyak 30-50% setiap 1-3 tahun sekali, tergantung ukuran pot dan pohonnya. Proses tersebut tentu akan menambah tugas Anda dalam berkebun.

5. Level pH Tanah Fluktuatif

Level pH media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pohon anggur sendiri menginginkan media tanam dengan pH 6.5 – 7.0. 

Namun, pH media tanam sangat kurang stabil dibandingkan pH di tanah langsung. Sebab, media tanam lebih mudah tercuci air siraman dan hujan, serta kandungan Ca (Calsium) yang cepat habis diserap tanaman karena ketersediaannya di dalam pot sangat terbatas.

Unsur Calsium dalam tanah selain dibutuhkan tanaman, ia juga dibutuhkan tanah untuk menjaga pH tanah tetap stabil. Jadi, media tanam dalam pot memerlukan lebih banyak perhatian, seperti mengontrol pH secara berkala dan rutin memberikan kapur dolomit.

6. Resiko Kekurangan Nutrisi Lebih Tinggi

Volume media tanam dalam pot yang sangat terbatas menyebabkan kandungan nutrisi di dalamnya cepat habis diserap tanaman.

Di samping itu, beberapa unsur hara juga bisa menghilang karena menguap ke udara dan tercuci air siraman atau hujan. Sehingga, resiko kekurangan nutrisi pada pohon anggur dalam pot jauh lebih besar dibandingkan yang ditanam grounded.

Untuk mengatasinya, Anda harus rutin memberikan pupuk sebagai pasokan nutrisi tambahan. Dan lagi-lagi, itu menambah tugas baru buat Anda.

7. Resiko Overdosis Pupuk Tinggi

Pupuk sintetis seperti NPK yang dikocor atau ditaburkan ke media tanam akan bersentuhan langsung dengan perakaran pohon anggur. Sebab, kita tidak bisa memberikan jarak yang jauh antara batang dengan area pengocoran atau penaburan pupuk.

Hal tersebut seringkali menyebabkan pohon anggur keracunan akibat overdosis pupuk. Atau bisa juga karena kandungan pupuk sangat terkonsentrasi pada perakaran pohon, sehingga menyebabkan akar terbakar.

Berbeda dengan pohon anggur yang ditanam grounded. Kita bisa mengocor atau menaburkan pupuk kimia dengan jarak 0,5 – 1 meter dari batang pohon, sehingga resiko keracunan pupuk sintetis sangat mudah dihindari.