Sejujurnya, Saya Benci Pohon Anggur!


Beneran.

Saya dulu sempat kehilangan minat sama tanaman ini.

Itu bermula ketika saya frustasi menghadapi berbagai masalah pertumbuhan pohon yang tak ada habisnya.

Setiap bulan ada aja masalahnya.

Daun keriput, lah.

Pucuk-pucuk keriting, lah.

Daun bolong-bolong.

Pertumbuhan macet.

Dan seabrek masalah lain yang enggak mungkin saya sebutin satu per satu.

“Perasaan ngurus pohon lain enggak gini-gini amat. Ini cuma ngurus beberapa pohon anggur, tapi kok capeknya ngelebihin ngurus belasan pohon buah lain.” Keluh saya waktu itu.

Namun berhubung saya sudah terlanjur nyemplung nanam anggur, sayang kan kalo mau ditinggalin begitu aja.

Apalagi Anda tahu sendiri ya, harga bibit anggur itu enggak murah.

Zaman saya dulu harganya masih 125ribu-an, belum termasuk ongkos kirim.

Yah, mau enggak mau, saya harus berdamai dengan tanaman ini.

Singkat cerita, saya berusaha mencari-cari alasan yang bisa membantu saya bertahan memelihara pohon anggur.

Dan ada akhirnya, saya temukan alasan yang paling masuk akal buat saya:

“Pohon anggur itu kan perawatannya rumit, jauh lebih susah dibandingkan pohon buah kebanyakan. Tapi kalo saya berhasil merawat pohon anggur dengan baik, itu artinya saya bakal lebih mudah merawat jenis tanaman lain. Karena yang rumit aja bisa, apalagi yang enggak terlalu rumit, InsyaAllah jauh lebih bisa.” Begitu argumen saya.

Sejak saat itu, sudut pandang saya terhadap pohon anggur pun berubah.

Saya menjadikan pohon anggur sebagai sarana belajar untuk lebih sabar dan ulet dalam berkebun.

Harapannya, dengan menguasai cara memelihara pohon anggur yang baik dan benar, itu bisa memudahkan saya memelihara tanaman jenis apapun nantinya.

Ajaibnya, enggak lama setelah itu, entah kenapa saya merasa; ngurus pohon anggur kok jauh lebih mudah dan lebih semangat aja gitu.

Bahkan pingin nambah koleksi varietas lain lagi.

Padahal sebelumnya sempat frustasi, bahkan sampai benci sama ini pohon.

Tapi setahu saya, memang cara kita memperlakukan sesuatu sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara pandang kita terhadap sesuatu tersebut.

Siapa Tahu Bermanfaat

Kalo suatu hari nanti Anda mengalami frustasi seperti saya dulu, cobalah cari alasan lain yang bisa memotivasi Anda untuk tetap bertahan mengurus pohon anggur.

Bisa jadi, alasan menanam anggur sebelumnya kurang nendang, jadi semangat Anda mudah kempes.