Gagal Paham Pupuk Kimia


Seseorang baru saja membeli bibit anggur dari kami kemudian bertanya, “Mas, perlu dipupuk apa ya biar cepat besar?”

Di kesempatan lain, ada yang menghubungi saya via WhatsApp dan bertanya, “Saya punya pohon anggur sudah sebulan ditanam, kira-kira pakai pupuk apa ya biar pertumbuhannya bagus?”

Pertanyaan yang mirip-mirip seperti itu sering saya terima dari tahun ke tahun.

Secara tidak langsung, pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa; banyak orang meyakini pohon anggur hanya bisa tumbuh cepat apabila dipupuk, dan pupuk yang mereka maksud tentunya “pupuk kimia”.

Suplemen Tambahan

Padahal, pupuk kimia diciptakan hanya sebagai suplemen pelengkap tanaman.

Bukan makanan utama.

Namun sebagian orang, justru menggunakan pupuk kimia layaknya makanan pokok. Sehingga, mereka akan merasa bersalah jika telat atau tidak memberikan pupuk kimia ke tanaman mereka.

Itu pemahaman yang sangat keliru. 🤨

Bayangkan ketika Anda memelihara seekor kucing hias yang dikurung dalam kandang di bagasi rumah.

Kemudian suatu waktu Anda ada keperluan ke luar kota selama beberapa minggu. Anda pun berpesan kepada anak Anda untuk memberi kucing tersebut makanan dan suplemen setiap hari.

2 minggu kemudian, Anda menelpon rumah dan mendapat informasi bahwa; anak Anda lupa memberikan suplemen sejak awal Anda berangkat.

Pertanyaan saya, “Apakah Anda akan cemas mendengar kabar tersebut?”

Kemungkinan besar tidak, karena Anda yakin kucing Anda bakal sehat-sehat aja, meskipun tidak diberi suplemen.

Namun di akhir obrolan ternyata anak Anda mengaku, bahwa ia juga lupa memberi makan kucing Anda sejak Anda pergi.

“Sekarang bagaimana perasaan Anda?”

Saya yakin, Anda bakal panik luar biasa, bukan!?

Kebayang kucing enggak dikasih makan 2 minggu, jadi apa tuh kucing di dalam kandang??? 😱

Nah, posisikanlah pupuk kimia sebagai suplemen seperti cerita di atas.

Ketika Anda lupa memberikan pupuk kimia ke tanaman Anda selama berbulan-bulan misalnya, Anda merasa biasa aja, karena Anda yakin itu enggak akan mengganggu kesehatan tanaman Anda.

Lain cerita kalo Anda menganggap pupuk kimia sebagai makanan pokok tanaman. 😑

Dua Mata Pisau

Penggunaan pupuk kimia di satu sisi bisa bermanfaat mempercepat pertumbuhan tanaman, namun di sisi lain menjadi ancaman bagi kesehatan tanaman.

Ibarat merokok.

Di samping membuat otak lebih encer dan bersemangat (testimoni para perokok), namun bersamaan itu berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru dan organ dalam lainnya.

Tinggal pilih aja:

Anda mau mengambil manfaat sekaligus menanggung konsekuensi buruknya, atau ingin menghindari konsekuensi buruk dengan mengabaikan manfaatnya.

Di antara konsekuensi buruk dari penggunaan pupuk kimia terus menerus adalah:

  1. Pohon menjadi sangat lemah terhadap serangan hama dan penyakit.
  2. Pohon kurang mampu menghadapi cuaca ekstrim seperti; curah hujan tinggi dan cuaca yang terlampau panas.
  3. Produktifitas panen akan menurun drastis seiring waktu, seperti yang umum terjadi pada lahan pertanian konvensional.

Pertimbangan Lain

Pupuk kimia bisa mempercepat pertumbuhan tanaman 2-3 kali lipat dari pertumbuhan normal, atau bahkan lebih.

Tapi, percepatan tumbuh tersebut harus dibayar dengan timbulnya ketiga konsekuensi buruk di atas tadi.

Menurut Anda, lebih mudah merawat pohon anggur yang tahan hama, penyakit, dan cuaca ekstrim, atau merawat pohon yang sebentar-sebentar sakit?

Jawabannya tentu lebih mudah merawat pohon yang pertama, bukan!?

Secara matematis, percepatan tumbuh 2-3 kali lipat tadi tetap enggak sebanding dengan waktu, tenaga, dan biaya yang kita keluarkan untuk ngurusin pohon yang kesehatannya naik-turun sepanjang waktu.

Lebih baik pohon tumbuh dengan kecepatan normal, tetapi kesehatannya stabil, ini jauh lebih efisien.

Apalagi buat kita yang punya banyak kesibukan lain di luar berkebun.

Kita harus menghemat waktu dan tenaga, biar ngurus pohon anggur enggak mengganggu aktifitas lain yang lebih prioritas.

Cara Lebih Baik

Saya bukan mengajak Anda meninggalkan pupuk kimia 100%.

Tidak begitu.

Saya pribadi masih menggunakan pupuk kimia sampai hari ini.

Namun saya menerapkan prinsip di awal, yakni pupuk kimia hanya berperan sebagai suplemen tambahan saja. Dengan kata lain, saya memberikan pupuk kimia menggunakan dosis dan frekuensi serendah mungkin.

Di samping itu, enggak harus rutin diberikan ke tanaman. Saya menggunakannya ketika diperlukan atau pada kondisi-kondisi tertentu saja.

Bagaimanapun, sumber makanan pokok tanaman harus berasal dari pupuk organik, supaya pohon memiliki imunitas dan produktifitas yang tinggi sepanjang hidupnya.